Di Tangan Milenial Masa Depan Pasar Modal
Sabtu, 10 Oktober 2020 - 19:20 WIB
Apalagi untuk berinvestasi saham tidak membutuhkan nilai rupiah besar, semuanya bisa dimulai dengan Rp100.000 saja. Dan itu, dapat dimulai dengan memanfaatkan Galeri Investasi yang dihadirkan di beberapa kampus di Indonesia, termasuk di Sulsel atas kerja sama BEI dengan sejumlah sekuritas yang ada.
Boleh dibilang hadirnya Galeri Investasi menjadi ladang empuk menggaet milenial untuk berinvestasi saham. Pada usia muda, mereka justru memiliki peluang untuk ikut andil dalam pasar modal tersebut.
Trennya pun terus meningkat, milenial kian bergairah berinvestasi saham. Bahkan, pada masa pandemi trennya jikapun terkoreksi, sangat kecil. Sebaliknya, pada tatanan new normal trennya kian meroket.
Menurut Kepala Kepala kantor BEI Perwakilan Sulsel, Fahmi Amirullah, sebelum pandemi trennya memang sudah sangat bagus, di mana animo milenial untuk terjun sebagai investor sangat antusias. Hal ini karena didukung oleh pemahaman yang semakin baik oleh milenial karena akses informasi yang informatif dan edukatif lebih mudah didapatkan melalui event maupun media sosial dan munculnya komunitas investor milenial, baik di kampus maupun di luar kampus.
Kemudian, setelah pandemi trennya terus meningkat meski ada anjuran stay di rumah saja dan pembatasan sosial menjadikan milenial hampir sebagian besar waktunya dihabiskan di dunia daring.
Kondisi ini kemudian dimanfaatkan stakeholders pasar modal dalam hal ini OJK, SRO ( BEI, KPEI dan KSEI), sekuritas, GIBEI, komunitas investor dan lainnnya memanfaatkan momentum tersebut dengan melakukan edukasi secara digital, seperti sekolah pasar modal digital, public expose digital maupun melalui live sosmed IG dan lainnya.
“Hal ini membuat milenial makin kaya informasi, karena aksesnya makin luas lagi. Kalau misalnya sebelum pandemi mungkin mereka hanya bisa ikut kelas 1 kali dalam seminggu, namun di pandemi setiap saat bisa mereka ikuti dan rata-rata event digital ini rata-rata free,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pola yang dilakukan BEI adalah dengan mendekatkan diri ke komunitas investor milenial khususnya yang ada di kampus, karena pihaknya sangat berharap milenial ini tumbuh menjadi rolmodel investor milenial cerdas buat milenial lainnya.
Boleh dibilang hadirnya Galeri Investasi menjadi ladang empuk menggaet milenial untuk berinvestasi saham. Pada usia muda, mereka justru memiliki peluang untuk ikut andil dalam pasar modal tersebut.
Trennya pun terus meningkat, milenial kian bergairah berinvestasi saham. Bahkan, pada masa pandemi trennya jikapun terkoreksi, sangat kecil. Sebaliknya, pada tatanan new normal trennya kian meroket.
Menurut Kepala Kepala kantor BEI Perwakilan Sulsel, Fahmi Amirullah, sebelum pandemi trennya memang sudah sangat bagus, di mana animo milenial untuk terjun sebagai investor sangat antusias. Hal ini karena didukung oleh pemahaman yang semakin baik oleh milenial karena akses informasi yang informatif dan edukatif lebih mudah didapatkan melalui event maupun media sosial dan munculnya komunitas investor milenial, baik di kampus maupun di luar kampus.
Kemudian, setelah pandemi trennya terus meningkat meski ada anjuran stay di rumah saja dan pembatasan sosial menjadikan milenial hampir sebagian besar waktunya dihabiskan di dunia daring.
Kondisi ini kemudian dimanfaatkan stakeholders pasar modal dalam hal ini OJK, SRO ( BEI, KPEI dan KSEI), sekuritas, GIBEI, komunitas investor dan lainnnya memanfaatkan momentum tersebut dengan melakukan edukasi secara digital, seperti sekolah pasar modal digital, public expose digital maupun melalui live sosmed IG dan lainnya.
“Hal ini membuat milenial makin kaya informasi, karena aksesnya makin luas lagi. Kalau misalnya sebelum pandemi mungkin mereka hanya bisa ikut kelas 1 kali dalam seminggu, namun di pandemi setiap saat bisa mereka ikuti dan rata-rata event digital ini rata-rata free,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pola yang dilakukan BEI adalah dengan mendekatkan diri ke komunitas investor milenial khususnya yang ada di kampus, karena pihaknya sangat berharap milenial ini tumbuh menjadi rolmodel investor milenial cerdas buat milenial lainnya.
tulis komentar anda