Kabar Baik! Wong Cilik Tetap Diguyur BLT Tahun Depan
Jum'at, 06 November 2020 - 18:08 WIB
JAKARTA - Pemerintah kembali menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat Jawa Barat. Berdasarkan laporan Kementerian Sosial (Kemensos), ada sebanyak 1.467.082 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap ketujuh tersebut dengan total nilai mencapai Rp440 miiar.
"Pada tahap ini ada tambahan bantuan yang berasal dari BLT Dana Desa," ujar Menteri Sosial Juliari Batu Bara, melalui keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (6/11/2020).
Dia menyampaikan pentingnya peran pemerintah daerah hingga perangkat RT, RW, desa/kelurahan untuk melakukan verivali terhadap 9 juta warga miskin dalam DTKS, karena mereka yang mengetahui keberadaan warga miskin di lingkungannya. Adanya kolaborasi Kemensos dan Kemendes PDDT ini adalah petunjuk dari presiden. Program dari pemerintah pusat ini didukung langsung oleh pemerintah daerah bantuan sosial ini. "Program ini merupakan program jaring pengaman sosial dalam penanganan Covid-19 dengan target pada 2021, BST akan tetap berlangsung selama 6 bulan tahun depan," kata dia.
Dia mengatakan nilai BST gelombang I sebesar 600 ribu/KPM selama 3 tahap yakni bulan April, Mei, dan Juni. Gelombang II sebesar 300 ribu/KPM selama 6 tahap, yakni bulan Juli hingga Desember 2020. Nilai bantuan disesuaikan karena situasi krisis membaik dan harga mulai stabil. Untuk Provinsi Jawa Barat mendapat Bantuan Sosial dari Kemensos berupa pogram sembako 3,3 juta KPM dengan nilai Rp7,6 miliar. Lalu BST sejumlah 1.523.749 KPM dengan nilai Rp.5,4 triliun. Disamping itu juga BST non PKH untuk 1.801.806 KPM, dengan nilai Rp.900 miliar serta PKH sejumlah 1.751.842 KPM dengan nilai Rp1,2 triliun.
Sebagai informasi dana tersebut disalurkan oleh Pos Indonesia. Berdasarkan laporan Pos Indonesia ada sebanyak 141.000 keluarga tambahan dari Kemendes yang mendampat Bantuan Sosial Tunai ini. Pihak Pos Indonesia melalukan persiapan untuk penambahan data ini sejak bulan Oktober 2020. Khusus tambahan dari Kemendes ini akan diberikan untuk bulan November dan Desember tahun 2020. Secara keseluruhan penyaluran BST tahap 7 untuk wilayah Jawa Barat ini sudah mencapi 99%.
"Pada tahap ini ada tambahan bantuan yang berasal dari BLT Dana Desa," ujar Menteri Sosial Juliari Batu Bara, melalui keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (6/11/2020).
Dia menyampaikan pentingnya peran pemerintah daerah hingga perangkat RT, RW, desa/kelurahan untuk melakukan verivali terhadap 9 juta warga miskin dalam DTKS, karena mereka yang mengetahui keberadaan warga miskin di lingkungannya. Adanya kolaborasi Kemensos dan Kemendes PDDT ini adalah petunjuk dari presiden. Program dari pemerintah pusat ini didukung langsung oleh pemerintah daerah bantuan sosial ini. "Program ini merupakan program jaring pengaman sosial dalam penanganan Covid-19 dengan target pada 2021, BST akan tetap berlangsung selama 6 bulan tahun depan," kata dia.
Dia mengatakan nilai BST gelombang I sebesar 600 ribu/KPM selama 3 tahap yakni bulan April, Mei, dan Juni. Gelombang II sebesar 300 ribu/KPM selama 6 tahap, yakni bulan Juli hingga Desember 2020. Nilai bantuan disesuaikan karena situasi krisis membaik dan harga mulai stabil. Untuk Provinsi Jawa Barat mendapat Bantuan Sosial dari Kemensos berupa pogram sembako 3,3 juta KPM dengan nilai Rp7,6 miliar. Lalu BST sejumlah 1.523.749 KPM dengan nilai Rp.5,4 triliun. Disamping itu juga BST non PKH untuk 1.801.806 KPM, dengan nilai Rp.900 miliar serta PKH sejumlah 1.751.842 KPM dengan nilai Rp1,2 triliun.
Sebagai informasi dana tersebut disalurkan oleh Pos Indonesia. Berdasarkan laporan Pos Indonesia ada sebanyak 141.000 keluarga tambahan dari Kemendes yang mendampat Bantuan Sosial Tunai ini. Pihak Pos Indonesia melalukan persiapan untuk penambahan data ini sejak bulan Oktober 2020. Khusus tambahan dari Kemendes ini akan diberikan untuk bulan November dan Desember tahun 2020. Secara keseluruhan penyaluran BST tahap 7 untuk wilayah Jawa Barat ini sudah mencapi 99%.
(nng)
tulis komentar anda