Kendaraan Mondar-mandir Terus ke Bengkel, Solusinya Gampang: Jangan Pakai Premium!
Rabu, 11 November 2020 - 23:20 WIB
JAKARTA - Pengamat Energi Fabby Tumiwa meminta pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dipangkas untuk meningkatkan konsumsi bensin dengan kualitas oktan (Research Octane Number/RON) tinggi. Pengurangan konsumsi premium bisa dilakukan dengan membatasi kuota dan menyediakan harga BBM kualitas tinggi dengan harga murah.
"Seperti misalnya, RON 92 seharga RON 88 atau RON 90. Di samping itu perlu juga penerapan standar Euro IV dan membuat kebijakan progresif fuel economy untuk kendaraan bermotor," ujar dia di Jakarta, Rabu (11/11/2020).
Menurut dia mengubah perilaku masyarakat mengonsumsi BBM dengan kualitas tinggi tidak mudah jika tidak dibarengi dengan harga murah. Pasalnya, masyarakat cenderung membeli bensin sesuai harga tidak peduli dengan kualitas BBM. "Konsumen reaktif terhadap harga, kalau harga premium dibuat mahal, konsumen akan pindah ke BBM lain dengan harga yang lebih murah walaupun tahu mengonsumsi premium," kata dia.
Senada, pengamat otomotif Anton Fiat mengajak masyarakat untuk menggunakan BBM dengan kualitas tinggi seperti Pertamax. Sebab dengan terus mengonsumsi bensin premium kendaraan gampang rusak juga mencemari lingkungan. Pihaknya memastikan dengan beralih ke BBM jenis oktan tinggi secara otomatis komponen kendaraan akan berumur panjang.
Tidak hanya itu, dari sisi tenaga atau power kendaraan juga lebih terjaga. Manfaat lainnya, jarak tempuh jadi kian jauh karena pembakaran mesin kendaraan lebih sempurna. "Selain memberikan kualitas yang terjaga, penggunaan BBM dengan RON 92 akan berdampak pada mesin yang lebih bagus dan terawat," ujar Anton.
Menurut Anton, menggunakan BBM ron tinggi juga membuat kualitas mesin lebih terjaga. "Kalau kita lihat penggunaan BBM yang berkualitas maka tidak menimbulkan bekas seperti kerak," kata dia. Dia menandaskan menggunakan BBM berkualitas tidak hanya memberikan performa yang lebih baik bagi mesin kendaraan, tapi juga berpengaruh bagi perbaikan lingkungan dengan kadar buang gas emisi yang lebih rendah. "BBM gasoline dengan ron tinggi maupun gasoil dengan Cetane Number (CN) tinggi menjadikan proses pembakaran di ruang mesin lebih sempurna. Jadi kendaraan lebih awet dan bertenaga," ungkapnya.
Ia pun setuju masyarakat harus terus diedukasi untuk beralih menggunakan BBM dengan kualitas tinggi. Namun demikian harga harus disesuaikan dengan kantong. "Harus dipikirkan mengenai harganya, kalau memang harus menggunakan BBM dengan kualitas bagus kita bicara harga," tandas dia.
"Seperti misalnya, RON 92 seharga RON 88 atau RON 90. Di samping itu perlu juga penerapan standar Euro IV dan membuat kebijakan progresif fuel economy untuk kendaraan bermotor," ujar dia di Jakarta, Rabu (11/11/2020).
Menurut dia mengubah perilaku masyarakat mengonsumsi BBM dengan kualitas tinggi tidak mudah jika tidak dibarengi dengan harga murah. Pasalnya, masyarakat cenderung membeli bensin sesuai harga tidak peduli dengan kualitas BBM. "Konsumen reaktif terhadap harga, kalau harga premium dibuat mahal, konsumen akan pindah ke BBM lain dengan harga yang lebih murah walaupun tahu mengonsumsi premium," kata dia.
Senada, pengamat otomotif Anton Fiat mengajak masyarakat untuk menggunakan BBM dengan kualitas tinggi seperti Pertamax. Sebab dengan terus mengonsumsi bensin premium kendaraan gampang rusak juga mencemari lingkungan. Pihaknya memastikan dengan beralih ke BBM jenis oktan tinggi secara otomatis komponen kendaraan akan berumur panjang.
Tidak hanya itu, dari sisi tenaga atau power kendaraan juga lebih terjaga. Manfaat lainnya, jarak tempuh jadi kian jauh karena pembakaran mesin kendaraan lebih sempurna. "Selain memberikan kualitas yang terjaga, penggunaan BBM dengan RON 92 akan berdampak pada mesin yang lebih bagus dan terawat," ujar Anton.
Menurut Anton, menggunakan BBM ron tinggi juga membuat kualitas mesin lebih terjaga. "Kalau kita lihat penggunaan BBM yang berkualitas maka tidak menimbulkan bekas seperti kerak," kata dia. Dia menandaskan menggunakan BBM berkualitas tidak hanya memberikan performa yang lebih baik bagi mesin kendaraan, tapi juga berpengaruh bagi perbaikan lingkungan dengan kadar buang gas emisi yang lebih rendah. "BBM gasoline dengan ron tinggi maupun gasoil dengan Cetane Number (CN) tinggi menjadikan proses pembakaran di ruang mesin lebih sempurna. Jadi kendaraan lebih awet dan bertenaga," ungkapnya.
Ia pun setuju masyarakat harus terus diedukasi untuk beralih menggunakan BBM dengan kualitas tinggi. Namun demikian harga harus disesuaikan dengan kantong. "Harus dipikirkan mengenai harganya, kalau memang harus menggunakan BBM dengan kualitas bagus kita bicara harga," tandas dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda