Pulau Komodo Akan Jadi Kelas Premium, Luhut: Mau ke Sana Harus Bayar Mahal
Jum'at, 27 November 2020 - 21:01 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, lokasi komodo cuma ada satu di dunia sehingga sudah seharusnya dikomersilkan. Hal ini seiring dengan rencana pembangunan pariwisata super premium di Pulau Komodo , Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pemerintah akan memutuskan destinasi yang menjadi tujuan turis secara masif di antara Pulau Rinca atau Pulau Komodo. Kemudian, salah satu di antaranya akan menjadi destinasi six stars.
“Jadi itu kita kan ada Pulau Rinca dan Pulau Komodo, nah tinggal nanti kita putuskan pulau mana yang banyak masif turis dan mana pulau yang kita bikin six stars. Kalau orang mau datang ke sana, ya dia harus bayar mahal,” ujar Luhut dalam video virtual, Jumat (27/11/2020).
(Baca Juga: Menko Luhut Terus 'Jual' Komodo sebagai Daya Tarik Wisatawan )
Dia menambahkan nantinya pariwisata Pulau Komodo ini akan terus dikoordinasikan dengan pemerintah daerah dan kementerian terkait dalam hal perawatan kawasan. Luhut juga menekankan, pembangunan ini memiliki tujuan untuk merawat warisan dunia tersebut.
"Kalau dibilang komersil ya kita harus komersial, karena kita merawat binatang ini. Kita pelihara terus dan kita bikin rapat terpadu dengan KLHK, Kemenpar, pemda dan otoritas Labuan Bajo, kita duduk, kita rumuskan dan usulan Perpres itu sekaligus kita revisinya,” bebernya.
(Baca Juga: Pembangunan Jurassic Park, Menteri PUPR: Tak Akan Mengganggu Komodo )
Kata dia, regulasi mengenai wisata terkait selesai dalam waktu dua minggu. “Saya minta dalam 2 minggu ini tolong timeline sekalian lihat perpres apalagi yang kita buat supaya cover semua,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga meminta Gubernur NTT untuk menggandeng ahli kelas dunia pada bidang penataan wisata super premium. Kerja sama ini dilakukan untuk mengelola Pulau Rinca atau Pulau Komodo.
Pemerintah akan memutuskan destinasi yang menjadi tujuan turis secara masif di antara Pulau Rinca atau Pulau Komodo. Kemudian, salah satu di antaranya akan menjadi destinasi six stars.
“Jadi itu kita kan ada Pulau Rinca dan Pulau Komodo, nah tinggal nanti kita putuskan pulau mana yang banyak masif turis dan mana pulau yang kita bikin six stars. Kalau orang mau datang ke sana, ya dia harus bayar mahal,” ujar Luhut dalam video virtual, Jumat (27/11/2020).
(Baca Juga: Menko Luhut Terus 'Jual' Komodo sebagai Daya Tarik Wisatawan )
Dia menambahkan nantinya pariwisata Pulau Komodo ini akan terus dikoordinasikan dengan pemerintah daerah dan kementerian terkait dalam hal perawatan kawasan. Luhut juga menekankan, pembangunan ini memiliki tujuan untuk merawat warisan dunia tersebut.
"Kalau dibilang komersil ya kita harus komersial, karena kita merawat binatang ini. Kita pelihara terus dan kita bikin rapat terpadu dengan KLHK, Kemenpar, pemda dan otoritas Labuan Bajo, kita duduk, kita rumuskan dan usulan Perpres itu sekaligus kita revisinya,” bebernya.
(Baca Juga: Pembangunan Jurassic Park, Menteri PUPR: Tak Akan Mengganggu Komodo )
Kata dia, regulasi mengenai wisata terkait selesai dalam waktu dua minggu. “Saya minta dalam 2 minggu ini tolong timeline sekalian lihat perpres apalagi yang kita buat supaya cover semua,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga meminta Gubernur NTT untuk menggandeng ahli kelas dunia pada bidang penataan wisata super premium. Kerja sama ini dilakukan untuk mengelola Pulau Rinca atau Pulau Komodo.
(akr)
tulis komentar anda