Defisit Terus Naik, APBN 2020 Tekor Rp956,3 Triliun

Rabu, 06 Januari 2021 - 16:23 WIB
Defisit APBN makin melebar mencapai 6,09% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau setara Rp956,3 triliun. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit anggaran pada tahun 2020 mencapai 6,09% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau setara Rp956,3 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah memperbesar belanja untuk menangani masalah kesehatan akibat Covid-19 serta memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat terdampak dan stimulus bagi dunia usaha. Kebijakan itu tertuang dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020.

(Baca Juga: Masih Tinggi, Defisit Anggaran Diperkirakan -5,70 Persen PDB di 2021)



Hal ini seiring, penerimaan yang mengalami kontraksi dan besarnya belanja negara di tengah pandemi Covid-19 menyebabkan defisit melonjak.

"Angka ini lebih baik dari yang kami tulis di Perpres 72/2020. Namun, memang defisit ini lebih besar dari undang-undang awal yang kami desain APBN defisitnya Rp307,2 triliun atau 1,76% terhadap PDB," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Rabu (6/1/2021).

Dia melanjutkan, realisasi penerimaan pajak sepanjang 2020 tercatat Rp1.070,0 triliun atau 89,3% dari target APBN 2020 yang sudah diubah sesuai Perpres 72/2020 Rp1.198,8 triliun. Realisasi ini tercatat minus 19,7% secara tahunan.

Sedangkan, realisasi pendapatan negara tahun 2020 sebesar Rp1.633,6 triliun atau lebih rendah Rp327 triliun dari 2019 atau lebih rendah Rp599,6 triliun dari target APBN 2020.

(Baca Juga: Defisit APBN Melebar, Pengamat: Kurangi Belanja Enggak Penting)

Lalu, belanja negara naik 12,2% menjadi Rp2.589 triliun dari realisasi 2019 karena kebijakan refocusing/relokasi belanja kementerian dan lembaga (K/L) dan TKDD untuk penanganan Covid-19.

Belanja negara di sisi lain naik 12,2%. Tahun lalu Rp2.309 triliun, APBN awal Rp2.500 triliun. "Realisasinya dalam hal ini kenaikan belanja 12,2%, terutama belanja pemerintah pusat 22,1% dibanding realisasi 2019," jelasnya.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More