Ramai Influencer, Edukasi Pasar Modal Perlu Ditingkatkan

Selasa, 19 Januari 2021 - 06:07 WIB
(Baca juga: Niat Beli Saham Pakai Utang? Simak Dulu Risikonya... )

Tumbuhnya tren pergerakan IHSG ini sejalan dengan semakin diliriknya pasar modal sebagai salah satu instrumen investasi masyarakat. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir tahun lalu, terdapat penambahan jumlah investor di pasar modal sekitar 56% menjadi 3,87 juta investor. Demikian pula dengan aktivitas go public perusahaan yang termasuk tinggi yakni mencapai 51 perusahaan, sehingga total emiten kini sebanyak 713 perusahaan.

Masih berdasarkan data BEI, sepanjang 2020 terdapat peningkatan transaksi investor yakni sebanyak 94.000 investor per hari atau meningkat 73% dibanding tahun sebelumnya. Sementara aktivitas transaksi dari kalangan investor ritel tumbuh 4 kali lipat dalam 11 bulan terakhir di 2020.

Tren pertumbuhan aktivitas di pasar modal tersebut, juga menjalar ke kalangan pesohor yang biasa aktif di media sosial. Bahkan, tak jarang mereka yang punya banyak pengikut di media sosial seperti Instagram turut membagikan pengalamannya saat mengoleksi saham tertentu, layaknya influencer yang mempromosikan sebuah produk.

Misalnya saja, Ustadz Yusuf Mansur yang kerap memberikan wejangan soal saham lewat akun Instagramnya. Beberapa saham pernah mendapat perhatiannya adalah PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan saham-saham BUMN Karya.

Putera ketiga Presiden Joko Widodo , Kaesang Pangarep , juga termasuk pesohor yang rajin membicarakan soal investasi di pasar saham melalui Twitter. Saham-saham andalan Kaesang seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Pesohor lain yang baru-baru ini berbicara soal investasi saham adalah artis Raffi Ahmad dan Ari Lasso . Melalui akun Instagramnya masing-masing, mereka merekomendasikan saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).

Menyikapi fenomena tersebut, Ahmad menilai positif karena menandakan bahwa semua orang dari berbagai kalangan ingin belajar dan tertarik berinvestasi di pasar saham. "Saham ini salah satu investasi yang berisiko tinggi tapi return-nya tidak terbatas. Artinya, orang sudah mulai aware untuk berinvestasi. Financial literacy-nya sudah mulai bagus," kata dia.

Namun, dia menyarankan agar para influencer juga lebih memperdalam lagi literasi atau ilmu tentang saham sehingga bisa merekomendasikan saham yang tepat. "Sebaiknya masyarakat juga hati-hati dan tahu lebih dalam dari ahlinya seperti broker atau anggota bursa yang memang sudah andal dan mendedikasikan keilmuannya di bidang ini," tandasnya.

(Baca juga: Gadein BPKB buat Main Saham, Pengamat: Literasinya 'Jongkok' )
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More