Mendag Lutfi Ungkap Penyebab UE Persoalkan Ekspor Nikel RI
Rabu, 27 Januari 2021 - 14:50 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan bahwa selain Filipina, Uni Eropa (UE) pun ikut mengganggu ekspor dari Indonesia. Diketahui, UE memasukkan tuntutan ke Organisasi Perdagangan Internasional (WTO) atas ekspor bijih nikel Indonesia.
"Eropa mengganggu kita. Saya bilang masalahnya bukan karena nikelnya, karena mereka cuma beli nikel dari kita kecil sekali, tidak sampai 2%," kata Lutfi dalam webinar , Rabu (27/1/2021).
Lutfi menjelaskan, yang dipermasalah UE sebenarnya adalah karena Indonesia sudah mengekspor barang jadi, bukan barang mentah lagi. "Mereka ketakutan, kita ini mestinya mengekspor barang mentah, namun kita sudah berubah menjadi barang industri," jelasnya.
Lutfi menegaskan, bahwa menghadapi masalah-masalah seperti ini pemerintah tidak akan gentar dan akan tetap meladeni tuntutan tersebut. Sebab, jelas dia, hal ini merupakan bagian dari perdagangan global.
"Sekarang kita dituntut di Eropa, ya kita ladeni karena memang masalah sengketa itu adalah hal yang biasa kita mesti hadapi," tutupnya.
Sementara, dengan Filipina Indonesia terlibat perselisihan dengan diterapkannya safeguards alias bea masuk tindakan pengamanan perdagangan sementara (BMTPs) terhadap ekspor mobil dari Indonesia.
Baca Juga
"Eropa mengganggu kita. Saya bilang masalahnya bukan karena nikelnya, karena mereka cuma beli nikel dari kita kecil sekali, tidak sampai 2%," kata Lutfi dalam webinar , Rabu (27/1/2021).
Lutfi menjelaskan, yang dipermasalah UE sebenarnya adalah karena Indonesia sudah mengekspor barang jadi, bukan barang mentah lagi. "Mereka ketakutan, kita ini mestinya mengekspor barang mentah, namun kita sudah berubah menjadi barang industri," jelasnya.
Lutfi menegaskan, bahwa menghadapi masalah-masalah seperti ini pemerintah tidak akan gentar dan akan tetap meladeni tuntutan tersebut. Sebab, jelas dia, hal ini merupakan bagian dari perdagangan global.
"Sekarang kita dituntut di Eropa, ya kita ladeni karena memang masalah sengketa itu adalah hal yang biasa kita mesti hadapi," tutupnya.
Sementara, dengan Filipina Indonesia terlibat perselisihan dengan diterapkannya safeguards alias bea masuk tindakan pengamanan perdagangan sementara (BMTPs) terhadap ekspor mobil dari Indonesia.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda