Meraih Mimpi Melalui Dunia Maya Bersama Mitra Ekspedisi Terbaik
Rabu, 10 Februari 2021 - 21:50 WIB
JAKARTA - Bermunculan bisnis baru yang malah moncer di tengah Pandemi Covid-19 ketika sejumlah industri besar babak belur dihantam virus corona. Bisnis tersebut tak lain tak bukan adalah bisnis online di bidang perdagangan apparel, fashion, food & beverages, lifestyle sampai ke usaha pendidikan online.
Banyak pelaku bisnis online yang meraih sukses dari usahanya. Salah satunya adalah Menhefari, lelaki kelahiran Koto Anau, Sumatera Barat 39 tahun lalu. Kendati sudah memiliki puluhan toko online ternama, lelaki berperawakan tegap ini tidak mencapainya dengan mudah.
Banyak cerita suka duka mengikuti perjalanan bisnis online-nya. Berawal dari coba-coba sekaligus intuisi yang sangat kuat bahwa bisnis yang terkait internet akan moncer di masa depan, Menhefari yang tak kenal menyerah ini memulai bisnisnya secara online.
"Sebenarnya, ketika pertama kali datang merantau ke Jakarta tahun 2005, niat saya ya cari kerja kantoran. Sayangnya saya yang cuma lulusan SLTA nggak diterima di mana-mana. Bahkan melamar jadi OB hotel saja nggak keterima," ujar Menhefari menceritakan kisah hidupnya hingga berhasil seperti sekarang.
Menhefari yang memang tak kenal putus asa ini mulai belajar tentang internet. Dia berkeyakinan, bisnis secara online akan booming. Lelaki yang selain seorang pengusaha dan juga seorang filantropis ini kebetulan sangat melek dunia Teknologi Informasi.
Ia belajar secara otodidak, bahkan belajar membuat website pun ia lakukan sendiri. Tekadnya saat itu, ia harus berhasil dan memiliki penghidupan yang layak untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
"Malu rasanya kalo harus pulang kampung nggak bawa hasil apa-apa. Bisnis online ini memang saya lakukan pada saat desperate. Alhamdulillah bisnis awal membangun website untuk pihak lain berjalan lancar," tuturnya.
Menjual website ini sudah ditekuninya sejak 2005 dan ia berhasil menjual 1.500-an website ke berbagai negara. Yang terbanyak dari Rusia dan Amerika. Keuntungan dari menjual website ini digunakannya untuk mebangun rumah tangga dan menyenangkan orangtuanya.
Banyak pelaku bisnis online yang meraih sukses dari usahanya. Salah satunya adalah Menhefari, lelaki kelahiran Koto Anau, Sumatera Barat 39 tahun lalu. Kendati sudah memiliki puluhan toko online ternama, lelaki berperawakan tegap ini tidak mencapainya dengan mudah.
Banyak cerita suka duka mengikuti perjalanan bisnis online-nya. Berawal dari coba-coba sekaligus intuisi yang sangat kuat bahwa bisnis yang terkait internet akan moncer di masa depan, Menhefari yang tak kenal menyerah ini memulai bisnisnya secara online.
"Sebenarnya, ketika pertama kali datang merantau ke Jakarta tahun 2005, niat saya ya cari kerja kantoran. Sayangnya saya yang cuma lulusan SLTA nggak diterima di mana-mana. Bahkan melamar jadi OB hotel saja nggak keterima," ujar Menhefari menceritakan kisah hidupnya hingga berhasil seperti sekarang.
Menhefari yang memang tak kenal putus asa ini mulai belajar tentang internet. Dia berkeyakinan, bisnis secara online akan booming. Lelaki yang selain seorang pengusaha dan juga seorang filantropis ini kebetulan sangat melek dunia Teknologi Informasi.
Ia belajar secara otodidak, bahkan belajar membuat website pun ia lakukan sendiri. Tekadnya saat itu, ia harus berhasil dan memiliki penghidupan yang layak untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
"Malu rasanya kalo harus pulang kampung nggak bawa hasil apa-apa. Bisnis online ini memang saya lakukan pada saat desperate. Alhamdulillah bisnis awal membangun website untuk pihak lain berjalan lancar," tuturnya.
Menjual website ini sudah ditekuninya sejak 2005 dan ia berhasil menjual 1.500-an website ke berbagai negara. Yang terbanyak dari Rusia dan Amerika. Keuntungan dari menjual website ini digunakannya untuk mebangun rumah tangga dan menyenangkan orangtuanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda