Rupiah Letoy Ditekan Kenaikan Obligasi Amerika

Jum'at, 05 Maret 2021 - 16:48 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Pada perdagangan akhir pekan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah. Berdasarkan data Bloomberg, hari ini (5/3) nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 38,5 poin atau 0,27% ke level Rp14.305 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,117 poin atau 0,13% ke level 91,74. ( Baca juga:Kasus Covid-19 Turun, Begini Prediksi Rupiah )

Pelemahan rupiah yang terjadi hari ini (5/3) sudah diramal oleh sejumlah analis pasar keuangan. Salah satu penyebab pelemahan itu adalah tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang terus meninggi, terutama tenor 10 tahun.

Pagi ini yield obligasi berada di kisaran 1,56% dan sempat menyentuh kisaran 1,58%. Padahal sehari sebelumnya berada di kisaran 1,49%.



Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan kenaikan yield ini tidak terlepas dari pernyataan Gubernur The Fed di forum diskusi ekonomi AS yang diselenggarakan oleh Wallstreet Journal, bahwa inflasi bakal meninggi untuk sementara waktu di awal pemulihan ekonomi.

"Prospek kenaikan inflasi ini diantisipasi pelaku pasar dengan kenaikan yield obligasi pemerintah jangka panjang," kata Ariston di Jakarta, Jumat (5/3/2031). ( Baca juga:Rusia Pulangkan 145 Anak Militan ISIS dari Suriah dan Irak )

Meski diterjang sentimen negatif dari Amerika, pelemahan rupiah yang terjadi masih ditopang oleh sentimen positif domestik. Salah satunya adalah penurunan kasus Covid-19 baru di Indonesia sehingga bisa membantu menahan pelemahan rupiah lebih dalam lagi.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More