Maritime Hackathon 2021, Ini Dia 10 Finalis dan Karya Terbaiknya
Jum'at, 02 April 2021 - 06:03 WIB
3. Tim DelVeloper menghadirkan karya bernama Nelayan. Nelayan merupakan aplikasi berbasis website yang dibangun untuk membantu masyarakat pesisir khususnya nelayan dalam meningkatkan perekonomian dengan menjajakan hasil tangkapan lautnya ke dalam aplikasi yang sangat mudah dan efisien.
4. Tim Dronehackers menghadirkan karya Camar Drone, terdiri dari camera NDVI dan Raspbery pi yang dipasang pada drone. Camera NDVI akan mengambil gambar yang akan diproses di Raspbery pi, kemudian data akan dikirimkan ke Android Phone untuk memprediksi keberadaan ikan.
5. Tim Garamin menghadirkan karya bernama Garamin, aplikasi e-koperasi petani garam yang bertujuan untuk memudahkan petani garam dalam melakukan transaksi, manajemen koperasi garam, dan juga sebagai asisten dalam meningkatkan produktivitas.
6. Tim Gaspol menghadirkan karya bernama IkanApa. IkanApa merupakan aplikasi terintegrasi yang bertujuan untuk menjadikan nelayan di Indonesia dapat dengan mudah mengenali jenis ikan, melihat harga pasaran, berhubungan dengan konsumen dari produk perikanan tanpa melalui middleman yang terlalu panjang.
7. Tim profesional asal Bandung, GeolabX menghadirkan karya USV Sea Sensor Monitoring. USV (Unmanned Surface Vessel) sebagai kapal tanpa awak yang dapat dikendalikan dari jarak jauh secara manual ataupun auto pilot bertenagakan baterai dan memiliki multifungsi.
8. Tim mahasiswa ITB, Kojor menghadirkan karya sistem aplikasi web dan aplikasi bernama Ekan untuk sarana jual beli ikan. Nelayan dapat menjual hasil tangkapannya secara langsung ke sarana jual beli yang disediakan bahkan tanpa ada jaringan internet lewat Ekan.
9. Tim mahasiswa Telkom University membuat aplikasi NelayanKu. NelayanKu merupakan suatu aplikasi berbasis web pasar perikanan yang menghubungkan nelayan dan UMKM olahan seafood di daerah pesisir dengan konsumen di kota.
10. Tim NSC Tech 1 membuat aplikasi Smart Fish Scale untuk memudahkan nelayan dan pelelangan dalam mengelola hasil tangkapan ikan di mana nantinya pelelangan akan memberikan modal untuk para nelayan.
Kepala Dispotmaral Brigadir Jenderal Nuri Andrianis Djatmika menyampaikan, para finalis tersebut adalah 10 terbaik yang terjaring dari proses kompetisi yang ketat. "Berbagai solusi aplikasi yang dibangun akan sangat bermanfaat mendukung tugas kami dalam pengelolaan potensi maritim,” ucapnya.
4. Tim Dronehackers menghadirkan karya Camar Drone, terdiri dari camera NDVI dan Raspbery pi yang dipasang pada drone. Camera NDVI akan mengambil gambar yang akan diproses di Raspbery pi, kemudian data akan dikirimkan ke Android Phone untuk memprediksi keberadaan ikan.
5. Tim Garamin menghadirkan karya bernama Garamin, aplikasi e-koperasi petani garam yang bertujuan untuk memudahkan petani garam dalam melakukan transaksi, manajemen koperasi garam, dan juga sebagai asisten dalam meningkatkan produktivitas.
6. Tim Gaspol menghadirkan karya bernama IkanApa. IkanApa merupakan aplikasi terintegrasi yang bertujuan untuk menjadikan nelayan di Indonesia dapat dengan mudah mengenali jenis ikan, melihat harga pasaran, berhubungan dengan konsumen dari produk perikanan tanpa melalui middleman yang terlalu panjang.
7. Tim profesional asal Bandung, GeolabX menghadirkan karya USV Sea Sensor Monitoring. USV (Unmanned Surface Vessel) sebagai kapal tanpa awak yang dapat dikendalikan dari jarak jauh secara manual ataupun auto pilot bertenagakan baterai dan memiliki multifungsi.
8. Tim mahasiswa ITB, Kojor menghadirkan karya sistem aplikasi web dan aplikasi bernama Ekan untuk sarana jual beli ikan. Nelayan dapat menjual hasil tangkapannya secara langsung ke sarana jual beli yang disediakan bahkan tanpa ada jaringan internet lewat Ekan.
9. Tim mahasiswa Telkom University membuat aplikasi NelayanKu. NelayanKu merupakan suatu aplikasi berbasis web pasar perikanan yang menghubungkan nelayan dan UMKM olahan seafood di daerah pesisir dengan konsumen di kota.
10. Tim NSC Tech 1 membuat aplikasi Smart Fish Scale untuk memudahkan nelayan dan pelelangan dalam mengelola hasil tangkapan ikan di mana nantinya pelelangan akan memberikan modal untuk para nelayan.
Kepala Dispotmaral Brigadir Jenderal Nuri Andrianis Djatmika menyampaikan, para finalis tersebut adalah 10 terbaik yang terjaring dari proses kompetisi yang ketat. "Berbagai solusi aplikasi yang dibangun akan sangat bermanfaat mendukung tugas kami dalam pengelolaan potensi maritim,” ucapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda