4 Orang Meninggal Tiap Jam karena Kecelakaan, Aspek Keselamatan Harus Ditingkatkan
Selasa, 20 April 2021 - 13:21 WIB
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengingatkan operator transportasi untuk meningkatkan keselamatan penumpangnya. Mengingat, jumlah kecelakaan lalu lintas yang masih sangat tinggi.
Berdasarkan data kepolisian Republik Indonesia ada lebih dari 500 ribu kecelakaan yang terjadi dengan 164 ribu orang yang meninggal. Sementara jumlah kecelakaan fatal mencapai 29.000 dengan 3-4 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan lalu lintas.
“Kalau kita bicara kerugian rupiah itu luar biasa, ini memang harus kita amati secara seksama, karena ada 29 ribu kecelakaan fatal yang mengakibatkan meninggal dunia, berarti 3-4 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan lalu lintas,” ujarnya dalam acara Webinar Sinergi Pemerintah dan Operator dalam Mewujudkan Angkutan yang Berkeselamatan, Selasa (20/4/2021).
Adapun korban kecelakaan lalu lintas terbesar merupakan masyarakat berusia produktif dengan rentang 15-64 tahun. Sedangkan korban dengan usia 0-14 tahun berjumlah 12% dan lebih dari 65 tahun sebanyak 11 persen. “Dan secara khusus kita lihat kelompok usia 15-29 tahun paling banyak,” ucapnya.
Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu juga menyebut, tingginya angka kecelakaan akibat angkutan umum terjadi karena beberapa faktor. Seperti misalnya kendaraan atau angkutan umum yang mengalami kegagalan dalam mengerem.
“Dari data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tingginya kecelakaaan itu juga akibat kendaraan angkutan umum, baik angkutan umum penumpang maupun barang lebih sering karena kegagalan nelakukan pengereman saat jalan menurun, berkelok, dan tidak sedikit rem bolong jalan lurus,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Budi, perlu ada sebuah langkah agar angka kecelakaan bisa ditekan lebih tendah bahkan dihilangkan. Khususnya untuk keselamatan para pengendara sepeda motor dan angkutan umum yang masih sangat tinggi. “Ini menandakan ada hal yang perlu kita improve, kecelakaan itu banyak dari sepeda motor,” jelasnya.
Berdasarkan data kepolisian Republik Indonesia ada lebih dari 500 ribu kecelakaan yang terjadi dengan 164 ribu orang yang meninggal. Sementara jumlah kecelakaan fatal mencapai 29.000 dengan 3-4 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan lalu lintas.
“Kalau kita bicara kerugian rupiah itu luar biasa, ini memang harus kita amati secara seksama, karena ada 29 ribu kecelakaan fatal yang mengakibatkan meninggal dunia, berarti 3-4 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan lalu lintas,” ujarnya dalam acara Webinar Sinergi Pemerintah dan Operator dalam Mewujudkan Angkutan yang Berkeselamatan, Selasa (20/4/2021).
Adapun korban kecelakaan lalu lintas terbesar merupakan masyarakat berusia produktif dengan rentang 15-64 tahun. Sedangkan korban dengan usia 0-14 tahun berjumlah 12% dan lebih dari 65 tahun sebanyak 11 persen. “Dan secara khusus kita lihat kelompok usia 15-29 tahun paling banyak,” ucapnya.
Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu juga menyebut, tingginya angka kecelakaan akibat angkutan umum terjadi karena beberapa faktor. Seperti misalnya kendaraan atau angkutan umum yang mengalami kegagalan dalam mengerem.
“Dari data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tingginya kecelakaaan itu juga akibat kendaraan angkutan umum, baik angkutan umum penumpang maupun barang lebih sering karena kegagalan nelakukan pengereman saat jalan menurun, berkelok, dan tidak sedikit rem bolong jalan lurus,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Budi, perlu ada sebuah langkah agar angka kecelakaan bisa ditekan lebih tendah bahkan dihilangkan. Khususnya untuk keselamatan para pengendara sepeda motor dan angkutan umum yang masih sangat tinggi. “Ini menandakan ada hal yang perlu kita improve, kecelakaan itu banyak dari sepeda motor,” jelasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda