Capai 27 Tahun PPLI Berkiprah, Raih 21 CSR Awards hingga Zero Accident
Jum'at, 04 Juni 2021 - 12:56 WIB
Sejumlah klien PPLI seperti Pertamina, Cevron, Unilever, hingga rumah sakit memberikan apresiasinya atas kinerja PPLI dalam mengelola limbah yang mereka 'titipkan'.
Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, E.R.A Kustomi mengapreasiasi pengelolaan limbah B3 yang dilakukan PPLI. "Seluruh limbah medis yang dihasilkan sebagian dimusnahkan dengan incenerator yang dimiliki rumah sakit, namun sebagian lagi diserahkan ke PPLI untuk dimusnahkan. Bahkan abu sisa pembakaran limbah medis yang dihasilkan dari incenerator kita kirim juga ke PPLI," ungkap pria yang akrab disapa Tomi tersebut.
Teknologi pengolahan limbah B3 PPLI di Kecamatan Klapanunggal, Bogor
Hal senada disampaikan Hilda, daro rumah sakit Azra, Bogor. "PPLI memang merupakan rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup. Sudah lebih dari lima tahun kami kirimkan limbah medis ke sana. Saya melihat langsung bagaimana kinerjanya," ujarnya.
Dari PT Chevron Pacific Indonesia, Manager Operasi dan Lingkungan Hidup, Jannus, menilai PPLI memiliki kredibilitas yang baik untuk mengelola limbah B3. "Komitmen compliance (kepatuhan dan ketaatan) benar-benar dipegang kuat. Reporting sebagai salah satu yang disyaratkan Chevron juga dilakukan dengan baik," katanya.
Diakui pihaknya sudah membandingkan dengan beberapa kompetitor PPLI dalam pengelolaan limbah B3. "PPLI masih yang terbaik. Kami sudah sejak 2012 mempercayakan pengelolaan limbah B3 ke PPLI dan tidak beralih ke perusahaan limbah lainnya. Rata-rata 33 kontainer kita kirimkan limbah setiap bulannya," tuturnya.
Unilever Indonesia juga menyampaikan kepuasannya atas kinerja PPLI dalam mengelola limbah yang dikirimkan pihaknya. "Excellent. Tingkat compliancenya one hundred percent," ujar manager HSE Unilever Oleochemical Indonesia, Oddy Sinaga.
Oddy melihat saat ini PPLI masih yang terbaik di Indonesia. Pihaknya sudah mempercayakan pengelolaan limbahnya sejak Unilever Oleochemical Indonesia berdiri. "Sejak awal 2015 kita sudah sinergi," katanya.
Manager Humas PPLI, Arum Pusposari, mengatakan pihaknya masih terus meningkatkan kemampuan mengelola limbah B3 di Indonesia. "Di usia 27 tahun ini kami masih terus mengembangkan diri makin profesional mengelola limbah industri baik B3 maupun non B3. Kami sedang menyiapkan teknologi incinerator terbesar dan termodern di Indonesia. Saat ini masih tahap konstruksi. Semoga awal semester depan sudah bisa dioperasikan," ujarnya.
Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, E.R.A Kustomi mengapreasiasi pengelolaan limbah B3 yang dilakukan PPLI. "Seluruh limbah medis yang dihasilkan sebagian dimusnahkan dengan incenerator yang dimiliki rumah sakit, namun sebagian lagi diserahkan ke PPLI untuk dimusnahkan. Bahkan abu sisa pembakaran limbah medis yang dihasilkan dari incenerator kita kirim juga ke PPLI," ungkap pria yang akrab disapa Tomi tersebut.
Teknologi pengolahan limbah B3 PPLI di Kecamatan Klapanunggal, Bogor
Hal senada disampaikan Hilda, daro rumah sakit Azra, Bogor. "PPLI memang merupakan rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup. Sudah lebih dari lima tahun kami kirimkan limbah medis ke sana. Saya melihat langsung bagaimana kinerjanya," ujarnya.
Dari PT Chevron Pacific Indonesia, Manager Operasi dan Lingkungan Hidup, Jannus, menilai PPLI memiliki kredibilitas yang baik untuk mengelola limbah B3. "Komitmen compliance (kepatuhan dan ketaatan) benar-benar dipegang kuat. Reporting sebagai salah satu yang disyaratkan Chevron juga dilakukan dengan baik," katanya.
Diakui pihaknya sudah membandingkan dengan beberapa kompetitor PPLI dalam pengelolaan limbah B3. "PPLI masih yang terbaik. Kami sudah sejak 2012 mempercayakan pengelolaan limbah B3 ke PPLI dan tidak beralih ke perusahaan limbah lainnya. Rata-rata 33 kontainer kita kirimkan limbah setiap bulannya," tuturnya.
Unilever Indonesia juga menyampaikan kepuasannya atas kinerja PPLI dalam mengelola limbah yang dikirimkan pihaknya. "Excellent. Tingkat compliancenya one hundred percent," ujar manager HSE Unilever Oleochemical Indonesia, Oddy Sinaga.
Oddy melihat saat ini PPLI masih yang terbaik di Indonesia. Pihaknya sudah mempercayakan pengelolaan limbahnya sejak Unilever Oleochemical Indonesia berdiri. "Sejak awal 2015 kita sudah sinergi," katanya.
Manager Humas PPLI, Arum Pusposari, mengatakan pihaknya masih terus meningkatkan kemampuan mengelola limbah B3 di Indonesia. "Di usia 27 tahun ini kami masih terus mengembangkan diri makin profesional mengelola limbah industri baik B3 maupun non B3. Kami sedang menyiapkan teknologi incinerator terbesar dan termodern di Indonesia. Saat ini masih tahap konstruksi. Semoga awal semester depan sudah bisa dioperasikan," ujarnya.
tulis komentar anda