Strategi 'Banyak Jalan Menuju Roma' dari Morula

Sabtu, 26 Juni 2021 - 20:54 WIB
Foto/Ist
JAKARTA - Banyak jalan menuju Roma. Itulah yang di yang dipegang oleh Morula IVF Indonesia, khususnya Morula IVF Ciputat. Di tengah lonjakan kasus Covid-19 , Morula Ciputat tetap melangsungkan kegiatan bisnisnya tanpa cemas terpapar Covid-19.

Untuk pertama kalinya di Indonesia, Morula Ciputat menggelar drive-in seminar di RSIA Citra Ananda, Jl. RE Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (26/6). Drive-in seminar edukasi yang diberi nama Morula Fertility Talk ini digelar di area lapangan Morula IVF Ciputat, sehingga para peserta yang mengikuti acara tetap berada di dalam mobil masing-masing.

“Konsep Drive-In seminar ini menjadi yang pertama kali di Indonesia yang menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin mendapatkan edukasi tentang masalah infertilitas, melalui kelas Morula Fertility Talk dengan konsep yang unik, dan tentunya aman dari penyebaran Covid-19 karena pembatasan kontak langsung dengan orang lain selama seminar,” ujar Ade Gustian Yuwono, Managing Director Morula IVF Indonesia.

Morula sendiri merupakan bagian dari dari Bundamedik Healthcare System yang fokus dalam pengembangan klinik fertilitas “Morula IVF” di Indonesia. Salah satunya, terkait program bayi tabung.

Baca juga:Pertunjukan Spektakuler Sambut Ulang Tahun ke-100 Partai Komunis China



Nah untuk membantu pasangan yang ingin memiliki buah hati, Morula menghadirkan program promo Mid year 2021. Dengan program ini pasangan dapat menempuh program bayi tabung mulai dari 60 juta rupiah. Biasanya, Morulla mematok harga hingga sekitar Rp70 juta.

Hingga saat ini, Morula baru bisa melayani permintaan sebanyak lima ribu bayi tabung per tahunnya. Jumlah itu hanya sekitar 2% dari jumlah pasangan di Indonesia yang membutuhkan layanan bayi tabung yang mencapai 250 ribu pasangan.

Damlam seminar itu, dr. Ivander Ramon Utama, F.MAS, SpOG, dokter kandungan dan kebidanan Morula IVF Ciputat, menyatakan Drive-In Seminar ini sangat inovatif di masa pandemi, mengingat kegiatan virtual masih belum bisa menggantikan pertemuan tatap muka karena adanya interaksi yang lebih hangat antara narasumber dan peserta.

"Namun peserta juga seringkali khawatir dengan protokol kesehatan dan penyebaran pandemi bila seminar dilakukan secara tatap muka. Di sini interaksi narasumber dan peserta akan tetap berlangsung, namun dengan protokol kesehatan yang jelas sangat aman karena peserta berada di dalam mobil masing-masing,” katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More