Next Normal, Konsumen Indonesia Makin Lengket dengan Teknologi Digital
Minggu, 27 Juni 2021 - 15:19 WIB
Secara global, Ericsson (NASDAQ: ERIC) memperkirakan jumlah pelanggan seluler 5G akan melebihi 580 juta pada akhir 2021, didorong oleh sekitar 1 juta pelanggan seluler 5G baru setiap hari.
Ramalan ini, yang dimuat dalam Ericsson Mobility Report edisi ke-20, memperkirakan bahwa 5G akan menjadi generasi seluler yang diadopsi paling cepat. Pada akhir 2026, jumlah pelanggan 5G diperkirakan akan mencapai sekitar 3,5 miliar dan cakupan populasi 5G akan mencapai 60%.
Di Asia Tenggara dan Oseania, jumlah mobile subscription kini telah melampaui 1,1 miliar, dengan jumlah langganan 5G hanya berada di bawah angka 2 juta. Langganan 5G diperkirakan akan tumbuh kuat selama beberapa tahun ke depan dengan perkiraan total sekitar 400 juta pada tahun 2026.
Country Head Ericsson Indonesia, Jerry Soper mengatakan, pandemi telah menyebabkan lonjakan permintaan untuk koneksi internet yang lebih cepat karena saat ini masyarakat sangat bergantung pada internet dalam memenuhi kebutuhan pribadi dan bisnis dari jarak jauh.
"Saat ini, fixed dan mobile broadband berkualitas tinggi menjadi infrastruktur nasional yang penting. Untuk mengatasi pertumbuhan data yang cepat dan mengurangi biaya per GB, kita memerlukan teknologi yang lebih baik dan transisi ke teknologi 5G dengan mudah dan lancar," ujarnya.
Menurut dia, teknologi 5G yang cepat, andal, dan responsif, akan membuka peluang transformatif baru bagi Indonesia. "Ericsson sebagai pemimpin ICT global, akan terus berinvestasi dalam inovasi teknologi 5G dan membangun ekosistem 5G yang kuat bersama dengan penyedia layanan komunikasi dan pemerintah guna mendukung transformasi digital di Indonesia," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda