OPSI: Harga Vaksin Individu Kemahalan, Harusnya Rp150 Ribu

Selasa, 13 Juli 2021 - 09:58 WIB
Persoalan vaksin gotong royong, lanjut Timboel, hanya masalah harganya yang relatif mahal. Jika mau jujur, sebenarnya vaksin gotong royong itu untuk perusahaan yang akan diberikan ke para pekerjanya, yang diatur di Permenkes No. 10 tahun 2021.

Baca juga:Bekasi Kekurangan Tenaga Kesehatan, 4 Perawat Tangani 30 Pasien COVID-19

"Tetapi, dari begitu banyaknya perusahaan yang komit ikut, hanya sedikit yang mau beli vaksin gotong royong. Karena enggak laku dan vaksin Sinopharm yang sudah diimpor 1,5 juta tidak bisa dipakai untuk vaksinasi program, maka BUMN yang mengimpor merasa rugi kalau tidak terjual," jelas Timboel.

Sebagai solusi, dikeluarkan revisi Permenkes menjadi Permenkes No. 19 Tahun 2021 yang membolehkan menjual vaksin gotong royong ke individu agar laku terjual.

"Saya duga kalau pun dibuka ke individu masyarakat umum, namun harganya masih mahal maka vaksin gotong royong akan tidak diminati lagi. Sebaiknya harga vaksin gotong royong diturunkan saja, menjadi Rp100-150 ribuan. Akan laku untuk perusahaan dan individu," ungkap Timboel.

Daripada tidak laku dan mubazir, menurut dia lebih baik menjual dengan harga murah sehingga BUMN benar-benar membantu pemerintah untuk percepatan vaksinasi. "Poin utama vaksin gotong royong adalah percepatan vaksinasi," pungkasnya.
(uka)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More