Taiwan dan China Balapan Masuk Pakta Perjanjian Dagang Bebas Asia Pasifik

Kamis, 23 September 2021 - 20:59 WIB
Taiwan telah mengajukan proposal untuk bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) hanya beberapa hari setelah China. Foto/Dok
BEIJING - Taiwan telah mengajukan proposal untuk bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) hanya beberapa hari setelah China juga mengungkapkan keinginan ambil bagian di perjanjian perdagangan bebas Asia-Pasifik. Tetapi posisi Taiwan bisa terancam, jika China bergabung terlebih dahulu.



Pasalnya seperti diketahui hubungan kedua negara memang terbilang rumit. Taiwan menganggap dirinya sebagai negara merdeka, tetapi China hanya mengakuinya sebagai sebuah provinsi yang memisahkan diri.



Pada hari ini seperti dikutip dari BBC, Kamis (23/9/2021) Kepala Negosiator Perdagangan Taiwan, John Deng mengatakan, jika China bergabung dengan CPTPP terlebih dahulu, "maka peluang Taiwan untuk menjadi anggota akan berisiko, ini cukup jelas".

Persetujuan bulat dari total 11 anggota diperlukan bagi negara-negara baru untuk bergabung dengan pakta perjanjian perdagangan bebas Asia-Pasifik itu. Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi mengatakan, bahwa ia menyambut proposal Taiwan untuk bergabung dengan pakta tersebut, menurut laporan Kyodo News.

CPTPP awalnya diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk melawan pengaruh China, tetapi Negeri Paman Sam -julukan AS- kemudian menarik diri di bawah pimpinan Presiden AS Donald Trump. CPTPP merupakan salah satu perjanjian dagang terbesar, menghubungkan sebagian besar negara di seluruh wilayah.

China belum mengomentari proposal yang diajukan Taiwan. Meski di masa lalu sering bersikeras mendorong Taiwan dikeluarkan dari banyak badan internasional jika tidak mengakui bagian dari China. Hal ini terkadang mengakibatkan Taiwan harus memakai nama yang berbeda, seperti ketika bersaing di Olimpiade sebagai Chinese Taipei.

Taiwan juga telah mengajukan permohonan untuk bergabung CPTPP dengan nama yang digunakan dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) - Wilayah Pabean Terpisah Taiwan, Penghu, Kinmen. Proposal China dan Taiwan diajukan setelah AS, Inggris dan Australia baru-baru ini mengumumkan kesepakatan keamanan kontroversial, dalam upaya yang dinilai untuk melawan pengaruh China di Asia-Pasifik.



Pakta Aukus memungkinkan Australia untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk pertama kalinya, dengan memakai teknologi yang disediakan oleh AS dan Inggris. China telah melayangkan kritik keras terhadap Aukus, dimana juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan, aliansi itu berisiko "sangat merusak perdamaian regional... dan memunculkan perlombaan senjata."

Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) yang sempat dipromosikan oleh Presiden Barack Obama sebagai blok ekonomi untuk menantang posisi China yang semakin kuat di Asia Pasifik.

Namun Trump menarik AS keluar dari kesepakatan ketika berkuasa, untuk membuat Jepang memimpin dan mengubahnya menjadi CPTPP. Ditekan pada 2018, CPTPP terdiri dari 11 negara termasuk Australia, Kanada, Chili, Jepang dan Selandia Baru.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More