Menguak Strategi PLN dalam Mencapai Bauran EBT 23%
Rabu, 29 September 2021 - 22:58 WIB
JAKARTA - PT PLN (Persero) berkomitmen mencapai 23% bauran energi baru terbarukan (EBT) pada tahun 2025. Strategi yang dilakukan di antaranya meningkatkan keberhasilan COD PLTP dan PLTA/PLTM (4,2 GW) dengan percepatan izin, eksplorasi dan pembebasan lahan.
"Ada beberapa inisiatif yang kita lakukan, yaitu dediselisasi, 5,3 GW VRE, co-firing biomassa, PLT EBT baseload, retirement 1,1 GW PLTU," ujar EVP Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, Edwin Nugraha Putra dalam webinar, Rabu (29/9/2021).
Dia melanjutkan, program dediselisasi PLTD tersebar 588 MW menjadi PLTS 1,2 GWp dan baterai. Kemudian pembangunan 4,7 GW PLTS dan 0,6 GW PLTB untuk mencapai bauran EBT 23% pada tahun 2025.
"Implementasi co-firing biomassa pada PLTU PLN dengan porsi rata-rata 10% untuk PLTU di Jawa-Bali dan 20% untuk PLTU di luar Jawa-Bali, dengan CF 70%. Total kapasitas ekuivalen 2,7 GW atau hingga 13,7 juta ton per tahun biomassa bauran energi 6%," paparnya.
Selanjutnya, pembangkit beban dasar setelah tahun 2025 yang sebelumnya dirancang menggunakan PLTU batu bara diganti dengan PLT EBT base 1 GW. "Retirement 1,1 GW PLTU Sub Critical di Muarakarang, Priok, Tambaklorok, dan Gresik pada tahun 2030," imbuhnya.
Edwin menuturkan, kapasitas terpasang pembangkit PLN pada tahun 2020 adalah 63,3 GW. Adapun rencana penambahan pembangkit baru sebesar 40,6 GW selama 10 tahun dengan porsi EBT mencapai 20,9 GW atau 51,6%.
"Direncanakan pembangkit PLTU retirement sebesar 1,1 GW dan penggantian PLTD/PLTMG/PLTG tua tersebar sekitar 3,6 GW sehingga kapasitas pembangkit PLN pada tahun 2030 menjadi 99,2 GW," jelasnya.
"Ada beberapa inisiatif yang kita lakukan, yaitu dediselisasi, 5,3 GW VRE, co-firing biomassa, PLT EBT baseload, retirement 1,1 GW PLTU," ujar EVP Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, Edwin Nugraha Putra dalam webinar, Rabu (29/9/2021).
Dia melanjutkan, program dediselisasi PLTD tersebar 588 MW menjadi PLTS 1,2 GWp dan baterai. Kemudian pembangunan 4,7 GW PLTS dan 0,6 GW PLTB untuk mencapai bauran EBT 23% pada tahun 2025.
"Implementasi co-firing biomassa pada PLTU PLN dengan porsi rata-rata 10% untuk PLTU di Jawa-Bali dan 20% untuk PLTU di luar Jawa-Bali, dengan CF 70%. Total kapasitas ekuivalen 2,7 GW atau hingga 13,7 juta ton per tahun biomassa bauran energi 6%," paparnya.
Selanjutnya, pembangkit beban dasar setelah tahun 2025 yang sebelumnya dirancang menggunakan PLTU batu bara diganti dengan PLT EBT base 1 GW. "Retirement 1,1 GW PLTU Sub Critical di Muarakarang, Priok, Tambaklorok, dan Gresik pada tahun 2030," imbuhnya.
Edwin menuturkan, kapasitas terpasang pembangkit PLN pada tahun 2020 adalah 63,3 GW. Adapun rencana penambahan pembangkit baru sebesar 40,6 GW selama 10 tahun dengan porsi EBT mencapai 20,9 GW atau 51,6%.
"Direncanakan pembangkit PLTU retirement sebesar 1,1 GW dan penggantian PLTD/PLTMG/PLTG tua tersebar sekitar 3,6 GW sehingga kapasitas pembangkit PLN pada tahun 2030 menjadi 99,2 GW," jelasnya.
(akr)
tulis komentar anda