Kelas Menengah Milenial Dominasi Pembelian Properti Residensial

Kamis, 11 November 2021 - 23:42 WIB
Properti residensial segmen menengah bertumbuh pesat menjelang akhir pemberian insentif dari pemerintah. Foto/Ilustrasi SINDOnews.com
JAKARTA - Menjelang berakhirnya fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) atas properti melalui Peraturan Menteri Keuangan nomor 103/PMK.010/2021, penjualan properti kelas menengah menunjukkan tren meningkat. Fasilitas itu diberikan untuk pembelian properti residensial berupa rumah tapak baru dan properti high rise berupa rumah susun baru. Insentif diskon pajak berupa fasilitas PPN DTP diberikan 100% untuk rumah atau unit dengan harga jual paling tinggi Rp2 miliar dan 50% untuk rumah atau unit dengan harga jual di atas Rp2 miliar sampai Rp5 miliar.

(Baca Juga : Pacu Edukasi Investasi, MNC Sekuritas x Sahamology Gelar Bootcamp For Trader, Cek di Sini! )

Kalangan kelas menengah milenial paling banyak memanfaatkan insentif tersebut. “Milenial merupakan 70% dari kelas menengah yang memiliki daya beli yang kuat,”ujar Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida di Jakarta Kamis (11/11/2021). Dia menambahkan, stimulus dari pemerintah masih diperlukan untuk memudahkan masyarakat memiliki hunian. Penjualan properti yang bertumbuh di segmen menengah yang didominasi milenial itu akan menjadi pemicu bertumbuhnya segmen properti lainnya. “Itu akan jadi pemicu segmen properti kelas bawah dan kelas atas,”paparnya.



Sementara Deputy CEO 99 Group Indonesia Wasudewan mengungkapkan, rumah tapak masih jadi primadona pilihan masyarakat pada waktu membeli properti. ”Survei konsumen oleh 99 Group membuktikan bahwa faktor lokasi dan fasilitas masih jadi prioritas utama konsumen saat membeli,”ujarnya.

(Baca Juga : Bikin Pertemuan Rahasia, China Dag Dig Dug dengan Sektor Propertinya )

Sedangkan CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady mengatakan, dengan meningkatnya permintaan hunian dari milenial, pihaknya akan mengembangkan Lippo Village menjadi tempat para pelaku industri kreatif khususnya kalangan milenial untuk berkarya. “Kota terintegrasi yang kami kembangkan bertujuan untuk mengembangkan kualitas human capital. Khususnya milenial untuk menghadapi pasar global ke depan,”paparnya.

LPKR, kata John, memfasilitasi dengan menyediakan landed house dan kluster komersial berkonsep tempat tinggal yang terintegrasi dengan tempat berbisnis di Lippo Village yang sudah matang dengan semua fasilitas perkotaan modern. John mengatakan, sejak awal tahun 2021 LPKR konsisten melakukan penjualan landed house. LPKR telah meluncurkan Cendana Icon, Cendana Parc, Cendana Parc North. Melihat permintaan kelas menengah milenial yang tinggi, LPKR menciptakan konsep kluster komersial modern The Hive Commercials yang diluncurkan pada 30 Oktober 2021.

(Baca Juga : Insentif PPN DTP Bikin Pengembang Properti Pede Tawarkan Proyek Baru )

Dengan seluruh peluncuran produk rumah tapak dan kluster komersial ini LPKR telah mencatatkan angka prapenjualan pada Kuartal III/2021 Rp1,6 triliun. Juga meningkatkan prapenjualan sembilan bulan pertama tahun 2021 menjadi Rp3,9 triliun atau meningkat 71% year on year. Prapenjualan sembilan bulan pertama tahun 2021 senilai Rp3,9 triliun telah mencapai 93% dari target di tahun 2021 sebesar Rp4,2 triliun. “Karena permintaan yang tinggi untuk landed house di Lippo Village, kami sedang mempersiapkan peluncuran produk Cendana Series terbaru pada akhir November ini,” ujar John.
(dar)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More