Banyak Tuntutan terhadap BUMN, Erick Thohir: Pasti Direksi Sekarang Lagi Stres
Minggu, 28 November 2021 - 14:30 WIB
JAKARTA - Tuntutan efisiensi dan transformasi perusahaan pelat merah membuat sejumlah direksi BUMN menjadi stres. Menteri BUMN Erick Thohir pun mengakui kejadian itu.
Erick menyebut, direksi BUMN dituntut melakukan banyak hal, mulai dari memulihkan bisnis perusahaan di saat dan pasca-pandemi, melakukan transformasi model bisnis, termasuk pembaharuan corporate social responsibility (CSR) hingga dividen, pajak, dan PNBP.
"Di era efisiensi ini pasti direksi sekarang lagi stres sama saya, karena dituntut dividen. (penggunaan) Dividen juga harus efisien," ujar Erick dalam gelaran Penanaman Pohon BUMN Serentak, Minggu (28/11/2021).
Erick Thohir meminta manajemen BUMN tidak hanya berpikir monoton soal Covid-19. Justru, yang dipikirkan adalah menghadapi dinamika pascapandemi.
Inisiatif strategis BUMN pascapandemi menjadi salah satu penentu Indonesia akan menjadi market bagi produsen global, atau justru menjadi produsen untuk negara-negara di dunia.
Implementasi transformasi BUMN, kata dia, tidak semata-mata dilihat dari peleburan, restrukturisasi, hingga pembentukan klaster berdasarkan bisnis inti. Namun, dilihat juga dari kontribusi BUMN terhadap perekonomian.
Sebab itu, Erick meminta manajemen terus meningkatkan bisnis perusahaan secara maksimal guna mendukung pendapatan negara, meski di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, paling tidak perseroan mampu meningkatkan kontribusinya dibandingkan tahun-tahun lalu.
Erick menyebut, direksi BUMN dituntut melakukan banyak hal, mulai dari memulihkan bisnis perusahaan di saat dan pasca-pandemi, melakukan transformasi model bisnis, termasuk pembaharuan corporate social responsibility (CSR) hingga dividen, pajak, dan PNBP.
"Di era efisiensi ini pasti direksi sekarang lagi stres sama saya, karena dituntut dividen. (penggunaan) Dividen juga harus efisien," ujar Erick dalam gelaran Penanaman Pohon BUMN Serentak, Minggu (28/11/2021).
Erick Thohir meminta manajemen BUMN tidak hanya berpikir monoton soal Covid-19. Justru, yang dipikirkan adalah menghadapi dinamika pascapandemi.
Inisiatif strategis BUMN pascapandemi menjadi salah satu penentu Indonesia akan menjadi market bagi produsen global, atau justru menjadi produsen untuk negara-negara di dunia.
Implementasi transformasi BUMN, kata dia, tidak semata-mata dilihat dari peleburan, restrukturisasi, hingga pembentukan klaster berdasarkan bisnis inti. Namun, dilihat juga dari kontribusi BUMN terhadap perekonomian.
Sebab itu, Erick meminta manajemen terus meningkatkan bisnis perusahaan secara maksimal guna mendukung pendapatan negara, meski di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, paling tidak perseroan mampu meningkatkan kontribusinya dibandingkan tahun-tahun lalu.
(uka)
tulis komentar anda