Lokasi Terpencil di Sumsel, PLTP Konvensional ke-2 di Dunia Mulai Beroperasi Komersil
Kamis, 13 Januari 2022 - 23:47 WIB
JAKARTA - Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) konvesional kedua di dunia milik ENGIE memulai operasi komersilnya meski menghadapi tantangan lokasi yang terpencil, lahan yang sulit, dan dalam situasi pandemi.
ENGIE mengumumkan Tanggal Operasi Komersial (Commercial Operation Date/COD) Fase-1 dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Rantau Dedap, dimulai pada 26 Desember 2021. Pembangkit listrik ini terdiri dari dua turbin dengan kapasitas bersih 91,2MW. Adapun proyek ini berlokasi di Sumatera Selatan (Sumsel) dan dikembangkan oleh PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD).
PT SERD adalah perusahaan Joint-Venture yang dibentuk antara ENGIE (37,4%), Supreme Energy (25,2%) dan MeriT (37,4%), gabungan Marubeni dan Tohoku Electric Power).
"Kami bangga bahwa tim ahli kami mampu menyelesaikan proyek ini dengan sukses di masa pandemi global meskipun dihadapkan dengan tantangan lokasi di pedalaman dengan lahan terjal dan pada ketinggian hingga 2.600m di atas permukaan laut," kata Direktur Utama ENGIE Energy Indonesia David Cullerier dalam keterangan tertulis, Kamis (13/1/2022).
Dengan PLTP ini, ENGIE dan mitranya menunjukkan komitmen dan menekankan kontribusi mereka untuk menuju dekarbonisasi bauran energi di Indonesia.
"Proyek industri ambisius bernilai kira-kira USD700M ini selesai berkat dedikasi yang tidak kenal lelah dan dedikasi yang tinggi dari tim proyek," ungkap David.
Proyek Rantau Dedap adalah bagian dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW kedua yang dimulai pemerintah Indonesia pada tahun 2010 (Fast Track Programme (FTP) - 2).
ENGIE mengumumkan Tanggal Operasi Komersial (Commercial Operation Date/COD) Fase-1 dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Rantau Dedap, dimulai pada 26 Desember 2021. Pembangkit listrik ini terdiri dari dua turbin dengan kapasitas bersih 91,2MW. Adapun proyek ini berlokasi di Sumatera Selatan (Sumsel) dan dikembangkan oleh PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD).
PT SERD adalah perusahaan Joint-Venture yang dibentuk antara ENGIE (37,4%), Supreme Energy (25,2%) dan MeriT (37,4%), gabungan Marubeni dan Tohoku Electric Power).
"Kami bangga bahwa tim ahli kami mampu menyelesaikan proyek ini dengan sukses di masa pandemi global meskipun dihadapkan dengan tantangan lokasi di pedalaman dengan lahan terjal dan pada ketinggian hingga 2.600m di atas permukaan laut," kata Direktur Utama ENGIE Energy Indonesia David Cullerier dalam keterangan tertulis, Kamis (13/1/2022).
Dengan PLTP ini, ENGIE dan mitranya menunjukkan komitmen dan menekankan kontribusi mereka untuk menuju dekarbonisasi bauran energi di Indonesia.
"Proyek industri ambisius bernilai kira-kira USD700M ini selesai berkat dedikasi yang tidak kenal lelah dan dedikasi yang tinggi dari tim proyek," ungkap David.
Proyek Rantau Dedap adalah bagian dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW kedua yang dimulai pemerintah Indonesia pada tahun 2010 (Fast Track Programme (FTP) - 2).
Lihat Juga :
tulis komentar anda