ID Food Beberkan Rumusan Transformasi Industri Gula Nasional
Sabtu, 15 Januari 2022 - 23:53 WIB
Baca Juga
Rumusan lainnya sebagai upaya transformasi industri gula nasional adalah melalui penyediaan lahan tebu untuk pengembangan areal, disamping melalui kemitraan dengan petani tebu, juga dimungkinkan untuk memanfaatkan lahan Area Penggunaan Lain (APL), lahan HGU, lahan hutan Produksi/Perhutani/Inhutani dan lahan adat/ulayat.
Menurut Arief, para pelaku industri gula menilai bahwa isu Industri gula nasional yang masih dihadapi antara lain produktivitas yang rendah di kisaran 72 ton per ha, rendemen tebu rendah di kisaran 7,30%, tidak tercapainya optimalisasi kapasitas giling khususnya PG-PG di Jawa karena pasokan tebu yang kurang, hingga keterbatasan kemampuan pendanaan dan inefisiensi produksi.
Untuk itu, lanjut Arief, para pelaku industri gula baik asosiasi maupun BUMN yang bergerak di industri gula perlu melakukan transformasi untuk menciptakan ekosistem gula yang terintegrasi melalui sinergi industri gula dalam mengoptimalisasi lahan tebu, peningkatan peran petani tebu rakyat melalui perbaikan hubungan kemitraan.
Lalu, penerapan inovasi dan teknologi future practices berbasis teknologi digital sepanjang rantai nilai Industri gula, serta dukungan kemampuan pendanaan bagi Industri gula, antara lain dengan mengimplementasikan PP No. 24/2015 tentang penghimpunan dana perkebunan.
Isu lainnya juga terkait dukungan kelancaran penyediaan pupuk, benih tebu unggul, dan alsintan, peningkatan diversifikasi dan hilirisasi produk gula dan turunannya.
Dalam penguatan ketahanan pangan, lanjut Arif, khususnya pada industri gula di Indonesia, hasil rumusan para pelaku industri gula perlu dukungan dari lembaga riset dalam pengembangan varietas unggul sesuai tipologi lahan yang memiliki potensi produktivitas, rendemen yang tinggi, program sosialisasi dan pemberian insentif kepada pabrik gula dan petani untuk melakukan perubahan varietas sesuai rekomendasi hasil uji.
Selain dukungan Lembaga riset, perlu dikembangkan aplikasi sistem berbasis teknologi digital untuk memperkirakan produksi dan permintaan gula, produksi tanaman tebu dengan dukungan citra satelit dan citra drone di setiap tahap pertumbuhan tanaman di seluruh wilayah Indonesia dengan mempertimbangkan pengaruh cuaca dan iklim.
Sementara itu, Direktur Komersial ID Food Frans Marganda Tambunan mencatat, sebagai salah satu BUMN yang bergerak di industri gula, ID Food akan terus melakukan perbaikan kinerja dan pembenahan basic operation baik di budidaya tebu maupun di pabrik pengolahan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda