Mau Berinvestasi Uang Kripto? Gunakan 'Uang Dingin'
Selasa, 15 Februari 2022 - 05:56 WIB
Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, pihaknya telah mengingatkan masyarakat untuk memahami skema perdagangan mata uang atau aset digital. Masyarakat perlu mewaspadai jika ada aset kripto yang tiba-tiba mengalami kenaikan harga padahal kondisi pasarnya sedang lesu.
Dia menambahkan, para pemilik aset kripto yang baru tidak sekadar melakukan investasi mengikuti tren di masyarakat, tapi juga memahami bahwa adanya penurunan pada sejumlah aset kripto adalah hal yang wajar. Menurut Manda, sapaan akrab Harmanda, masyarakat harus mencoba mengulik bagaimana nilai suatu aset kripto lewat kinerjanya atau belajar melihat pergerakan pasar kripto secara keseluruhan.
"Ini sebagai contoh, dalam beberapa bulan terakhir banyak muncul token (aset kripto) yang baru. Lalu semua harganya naik karena tren, saat ini marketnya turun, bahkan aset yang sudah lama ada saja seperti Etherium mengalami penurunan. Bila masih ada aset yang naik itu justru perlu diperhatikan," tambahnya.
Dalam setiap perdagangan aset kripto akan selalu ada disclaimer. Di mana, jika ingin berinvestasi di kripto, investor dapat melihat asumsi dari analisis teknikal. Selain itu, harus memahami analisa teknikal dan strateginya.
"Janganfear of missing out(FOMO), pelajari juga profil aset kripto untuk melihat profil dan fundamentalnya, dipelajariwhitepaperataulitepaper-nya sebagai bahan analisa," tutur Manda.
Mata Uang Legal
Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan jika ingin mencoba berinvestasi pada aset kripto? Manda menjelaskan, masyarakat harus mencari platform yang memperdagangkan mata uang kripto secara legal dan sudah terdaftar di Bappebti.
Selain itu, sebaiknya menggunakan 'uang dingin' untuk berinvestasi pada aset kripto. Uang dingin berarti dana yang tidak akan dipakai dalam jangka waktu tertentu. "Hal ini agar arus kas keuangan (cashflow) tidak terganggu. Dengan demikian, dana yang diinvestasikan tidak harus ditarik dalam jangka pendek," lanjutnya.
Terkait keberadaan aset kripto berupa NFT, decentralized finance (DeFi), game & finance (GameFi), dan produk-produk lainnya yang masuk dalam ekosistemblockchainharus disikapi dengan kehati-hatian. Terutama ketika banyaknya aset kripto yang bermunculan dengan memanfaatkan tren.
Dia menambahkan, para pemilik aset kripto yang baru tidak sekadar melakukan investasi mengikuti tren di masyarakat, tapi juga memahami bahwa adanya penurunan pada sejumlah aset kripto adalah hal yang wajar. Menurut Manda, sapaan akrab Harmanda, masyarakat harus mencoba mengulik bagaimana nilai suatu aset kripto lewat kinerjanya atau belajar melihat pergerakan pasar kripto secara keseluruhan.
"Ini sebagai contoh, dalam beberapa bulan terakhir banyak muncul token (aset kripto) yang baru. Lalu semua harganya naik karena tren, saat ini marketnya turun, bahkan aset yang sudah lama ada saja seperti Etherium mengalami penurunan. Bila masih ada aset yang naik itu justru perlu diperhatikan," tambahnya.
Dalam setiap perdagangan aset kripto akan selalu ada disclaimer. Di mana, jika ingin berinvestasi di kripto, investor dapat melihat asumsi dari analisis teknikal. Selain itu, harus memahami analisa teknikal dan strateginya.
"Janganfear of missing out(FOMO), pelajari juga profil aset kripto untuk melihat profil dan fundamentalnya, dipelajariwhitepaperataulitepaper-nya sebagai bahan analisa," tutur Manda.
Mata Uang Legal
Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan jika ingin mencoba berinvestasi pada aset kripto? Manda menjelaskan, masyarakat harus mencari platform yang memperdagangkan mata uang kripto secara legal dan sudah terdaftar di Bappebti.
Selain itu, sebaiknya menggunakan 'uang dingin' untuk berinvestasi pada aset kripto. Uang dingin berarti dana yang tidak akan dipakai dalam jangka waktu tertentu. "Hal ini agar arus kas keuangan (cashflow) tidak terganggu. Dengan demikian, dana yang diinvestasikan tidak harus ditarik dalam jangka pendek," lanjutnya.
Terkait keberadaan aset kripto berupa NFT, decentralized finance (DeFi), game & finance (GameFi), dan produk-produk lainnya yang masuk dalam ekosistemblockchainharus disikapi dengan kehati-hatian. Terutama ketika banyaknya aset kripto yang bermunculan dengan memanfaatkan tren.
tulis komentar anda