Kabar Baik, Biomassa Berpotensi Menghasilkan 32,6 Giga Watt Listrik

Sabtu, 19 Februari 2022 - 13:17 WIB


Sementara itu menurut Indroyono, pihaknya mencatat sedikitnya 34 perusahaan anggota APHI sudah menyatakan minat untuk berinvestasi dibidang ini. Bahkan, beberapa di antaranya bahkan sudah memasukkannya dalam rencana bisnis mereka.

Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Pengurus MEBI Djoko Winarnomenjelaskan, energi biomassa adalah jenis bahan bakar yang dibuat dengan mengkonversi bahan-bahan biologis seperti tanaman dan produk-produk pertanian/perkebunan.

Untuk mengubah menjadi bahan bakar, energi biomassa umumnya menggunakan teknologi gasifikasi (gasifikasi fluidized bed), yaitu suatu proses pengubahan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas (cair). Kemudian, biomassa bisa diubah menjadi listrik atau panas dengan proses teknologi yang sudah mapan.

Selain biomassa seperti kayu, bahan biomassa juga bisa berasal dari kegiatan industri pengolahan hutan, pertanian dan perkebunan. Ini karena limbah biomassanya sangat besar dan belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik.

Belum Dimanfaatkan

Bobby Gafur Umar mengungkapkan, pemanfaatan biomassa sebagai sumberdaya energi listrik merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, sekaligus mempercepat terwujudnya ketahanan energi nasional.

Disebutkannya, luas Hutan Tanaman Energi yang mencapai hampir 1,3 juta hektare saat ini telah melibatkan sedikitnya 32 unit bisnis yang siap berperan dalam mengolah tanaman energi guna menghasilkan biomassa.

Dalam kaitan dengan upaya memacu tercapainya NZE tersebut, menurut Djoko, biomassa merupakan sumber EBT yang memiliki karakter “istimewa” jika dibanding sumber energi yang lain.

“Pertama, biomassa adalah satu-satunya sumber EBT yang dapat dibawa kemana saja. Listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Biomassa (PLTBm) relatif stabil dan dapat tersedia setiap saat. Banyak lagi karakter khususnya,” ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More