Penerimaan Pajak Melejit, Sri Mulyani Senang APBN Surplus Rp28,9 Triliun
Selasa, 22 Februari 2022 - 19:25 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merasa optimistis dengan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) per akhir Januari 2022 yang dinilainya baik. Penerimaan negara, terutama dari pajak yang melejit menjadi kontributor utama dalam perbaikan.
"Ini cerita APBN di Januari yang awal dengan cerita positif dari pemulihan ekonomi dan dukungan APBN ke masyarakat," ujar Sri dalam konferensi pers APBN Kita secara virtual di Jakarta, Selasa (22/2/2022).
Dari data yang dia terima, tercatat penerimaan negara mencapai Rp156 triliun atau tumbuh 54,9% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Kontribusi terbesar dari penerimaan pajak sebesar Rp109,1 triliun atau tumbuh 59,4% dan bea cukai sebesar Rp24,9 triliun atau tumbuh 99,4%.
"Di sisi lain, belanja negara mengalami kontraksi, mencapai Rp127,2 triliun atau 13%. Rendahnya angka ini karena kecilnya realisasi dari belanja kementerian/lembaga (K/L) dan dana desa," jelas Sri.
Atas dasar itu, APBN di Januari 2022 mencatat surplus Rp28,9 triliun atau 0,16% terhadap produk domestik bruto (PDB). Keseimbangan primer juga surplus Rp49,4 triliun dan SILPA masih tersisa Rp25,9 triliun.
"APBN Januari 2022 alami surplus dari keseimbangan primer maupun total. Keseimbangan primer surplus Rp49,4 triliun, ini pembalikan yang luar biasa," pungkas Sri.
"Ini cerita APBN di Januari yang awal dengan cerita positif dari pemulihan ekonomi dan dukungan APBN ke masyarakat," ujar Sri dalam konferensi pers APBN Kita secara virtual di Jakarta, Selasa (22/2/2022).
Dari data yang dia terima, tercatat penerimaan negara mencapai Rp156 triliun atau tumbuh 54,9% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Kontribusi terbesar dari penerimaan pajak sebesar Rp109,1 triliun atau tumbuh 59,4% dan bea cukai sebesar Rp24,9 triliun atau tumbuh 99,4%.
"Di sisi lain, belanja negara mengalami kontraksi, mencapai Rp127,2 triliun atau 13%. Rendahnya angka ini karena kecilnya realisasi dari belanja kementerian/lembaga (K/L) dan dana desa," jelas Sri.
Atas dasar itu, APBN di Januari 2022 mencatat surplus Rp28,9 triliun atau 0,16% terhadap produk domestik bruto (PDB). Keseimbangan primer juga surplus Rp49,4 triliun dan SILPA masih tersisa Rp25,9 triliun.
"APBN Januari 2022 alami surplus dari keseimbangan primer maupun total. Keseimbangan primer surplus Rp49,4 triliun, ini pembalikan yang luar biasa," pungkas Sri.
(uka)
tulis komentar anda