Pantas Saja AS Berani Embargo Minyak Rusia, Efeknya Tak Separah Krisis Energi 1970-an
Rabu, 09 Maret 2022 - 18:03 WIB
"Saya tidak ingin meminimalkan risiko yang ditimbulkan oleh harga minyak yang melonjak lebih tinggi. Tapi kami tidak bergantung pada minyak impor sebanyak yang kami lakukan pada 1970-an," paparnya.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, keputusan untuk melarang produk minyak Rusia "bukan tanpa harga yang harus dibayar di sini,". Ia menambahkan, bahwa "perang Putin sudah menyakiti keluarga Amerika di pompa bensin."
Melihat sejarah jauh ke belakang, embargo minyak Organisasi Negara Pengekspor Minyak pada 1973 memberi lebih banyak tekanan pada ekonomi AS yang sudah tertekan. Di sisi lain hal itu menyebabkan langkah-langkah konservasi energi, termasuk batas kecepatan 55 mph di jalan raya Amerika dan pembentukan Cadangan Minyak Strategis.
Apalagi perbedaan dengan sekarang?, tanya Hooper, adalah pandemi yang telah mengajarkan perusahaan-perusahaan Amerika manfaat dari sistem bekerja dari rumah selama wabah.
"Dengan pendekatan kerja hibrida, apa yang kami rasakan di pompa bensin tidak akan sebanyak pra-pandemi," katanya.
Sebagai informasi Rusia merupakan eksportir minyak terbesar kedua di dunia dan biasanya mengekspor 4,5 juta barel minyak mentah dan 2,5 juta produk minyak setiap hari.
Namun Gedung Putih mengatakan pada hari Selasa bahwa tahun lalu AS hanya mengimpor 700.000 barel per hari minyak mentah Rusia dan produk olahan, atau kurang dari 10% dari impor energi AS.
Bursa Saham AS turun untuk hari keempat berturut-turut, meninggalkan Dow Jones Industrial Average DJIA, -0,56% lebih dalam di wilayah koreksi, dan Nasdaq Composite Index COMP, -0,28% lebih jauh bearish.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, keputusan untuk melarang produk minyak Rusia "bukan tanpa harga yang harus dibayar di sini,". Ia menambahkan, bahwa "perang Putin sudah menyakiti keluarga Amerika di pompa bensin."
Melihat sejarah jauh ke belakang, embargo minyak Organisasi Negara Pengekspor Minyak pada 1973 memberi lebih banyak tekanan pada ekonomi AS yang sudah tertekan. Di sisi lain hal itu menyebabkan langkah-langkah konservasi energi, termasuk batas kecepatan 55 mph di jalan raya Amerika dan pembentukan Cadangan Minyak Strategis.
Apalagi perbedaan dengan sekarang?, tanya Hooper, adalah pandemi yang telah mengajarkan perusahaan-perusahaan Amerika manfaat dari sistem bekerja dari rumah selama wabah.
"Dengan pendekatan kerja hibrida, apa yang kami rasakan di pompa bensin tidak akan sebanyak pra-pandemi," katanya.
Sebagai informasi Rusia merupakan eksportir minyak terbesar kedua di dunia dan biasanya mengekspor 4,5 juta barel minyak mentah dan 2,5 juta produk minyak setiap hari.
Namun Gedung Putih mengatakan pada hari Selasa bahwa tahun lalu AS hanya mengimpor 700.000 barel per hari minyak mentah Rusia dan produk olahan, atau kurang dari 10% dari impor energi AS.
Bursa Saham AS turun untuk hari keempat berturut-turut, meninggalkan Dow Jones Industrial Average DJIA, -0,56% lebih dalam di wilayah koreksi, dan Nasdaq Composite Index COMP, -0,28% lebih jauh bearish.
(akr)
tulis komentar anda