LBS Urun Dana Target Salurkan Pendanaan Rp40 Miliar untuk 20 UKM, Ini Syarat Penerimanya
Minggu, 27 Maret 2022 - 10:01 WIB
JAKARTA - Layanan urun dana terus bertumbuh di Indonesia. Hal ini juga selaras dengan pesatnya perkembangan layanan keuangan berbasis teknologi atau fintech.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menyatakan urun dana menjadi salah satu prioritas OJK pada tahun 2022. Menurut Ketua OJK Wimboh Santoso, sepanjang 2021 layanan urun dana berbasis teknologi informasi atau equity/securities crowdfunding berhasil menghimpun dana sebesar Rp412 miliar.
Jumlah tersebut naik lebih dari dua kali lipat atau 115,48% dibandingkan akhir Desember 2020 yang sebesar Rp191,2 miliar. Selain itu, total penerbit yang berpartisipasi juga bertambah.
Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) mencatat bahwa jumlah penerbit meningkat dari sekitar 129 penerbit pada 2020 menjadi 192 penerbit pada 2021.
Dengan tren positif tersebut, ALUDI optimistis bahwa para pelaku platform urun dana dapat menyalurkan dana lebih dari Rp500 miliar sepanjang tahun 2022 dengan total pendanaan mencapai Rp1 triliun.
Meski potensinya begitu besar, jumlah layanan urun dana yang mengusung konsep halal di Indonesia masih minim.
Guna menyambut gairah layanan urun dana yang sedang bertumbuh sekaligus memenuhi kebutuhan para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk dapat mengakses permodalan yang terjamin kehalalannya, platform LBS Urun Dana hadir mengusung tema “investasi yang bikin nyaman”.
“Berbeda dengan layanan urun dana pada umumnya, LBS Urun Dana mendukung gaya hidup halal yang sedang menjadi tren pada masyarakat Indonesia,” ujar CEO dan Co-Founder PT LBS Urun Dana Rezza Zulkasi, dikutip Minggu (27/3/2022).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menyatakan urun dana menjadi salah satu prioritas OJK pada tahun 2022. Menurut Ketua OJK Wimboh Santoso, sepanjang 2021 layanan urun dana berbasis teknologi informasi atau equity/securities crowdfunding berhasil menghimpun dana sebesar Rp412 miliar.
Jumlah tersebut naik lebih dari dua kali lipat atau 115,48% dibandingkan akhir Desember 2020 yang sebesar Rp191,2 miliar. Selain itu, total penerbit yang berpartisipasi juga bertambah.
Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) mencatat bahwa jumlah penerbit meningkat dari sekitar 129 penerbit pada 2020 menjadi 192 penerbit pada 2021.
Dengan tren positif tersebut, ALUDI optimistis bahwa para pelaku platform urun dana dapat menyalurkan dana lebih dari Rp500 miliar sepanjang tahun 2022 dengan total pendanaan mencapai Rp1 triliun.
Meski potensinya begitu besar, jumlah layanan urun dana yang mengusung konsep halal di Indonesia masih minim.
Guna menyambut gairah layanan urun dana yang sedang bertumbuh sekaligus memenuhi kebutuhan para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk dapat mengakses permodalan yang terjamin kehalalannya, platform LBS Urun Dana hadir mengusung tema “investasi yang bikin nyaman”.
“Berbeda dengan layanan urun dana pada umumnya, LBS Urun Dana mendukung gaya hidup halal yang sedang menjadi tren pada masyarakat Indonesia,” ujar CEO dan Co-Founder PT LBS Urun Dana Rezza Zulkasi, dikutip Minggu (27/3/2022).
Baca Juga
tulis komentar anda