SPBU BBM Satu Harga Perdana di Tahun Ini Diresmikan
Rabu, 17 Juni 2020 - 21:48 WIB
KAYONG UTARA - Peresmian SPBU BBM satu harga untuk yang pertama kalinya di tahun ini dilakukan di Desa Tanjung Satai, Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat. Peresmian dilakukan oleh Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa, didampingi Bupati Kayong Utara Citra Duani dan Sales Area Manager (SAM) Ritel Kalbar PT Pertamina (Persero) Weddy Surya Windrawan.
Peresmian perdana itu menggenapi jumlah SPBU BBM satu harga sebanyak 171 unit, yang mulai dijalankan sejak 2017. SPBU BBM satu harga yang diresmikan itu tergolong unik. Pasalnya, SPBU itu menggunakan tempat penyimpanan BBM dari sebuah kapal ponton/floating pump yang berkapasitas 400 KL. SPBU ini menjadi SPBU pertama yang menggunakan sistem ponton yang dapat melayani kapal-kapal nelayan, sekaligus juga untuk transportasi darat di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Dengan diresmikannya BBM satu harga ini, sebanyak 2.000 nelayan di Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalbar, kini bisa merasakan dampak positif bagi perekonomian mereka. ( Baca: Bos PLN Sebut Bukan Pekerjaan Mudah Sosialisasi Soal Tagihan )
"Peresmian BBM satu harga ini karena pemerintah ingin mewujudkan keadilan ketersediaan, keadilan distribusi, dan keadilan harga di bidang energi. Ini tidak hanya jargon, tapi telah dibuktikan dengan diresmikannya program BBM satu harga di Pulau Maya mulai hari ini," kata Kepala BPH-Migas, M Fanshurullah Asa, saat meresmikan BBM satu harga di Kecamatan Pulau Maya, Rabu (17/6/2020).
Ifan, panggilan untuk M. Fanshurullah Asa, menjelaskan, kapal motor milik nelayan yang sebelumnya membeli BBM ke tingkat pengecer dengan harga tinggi, kini sudah bisa membeli BBM dengan harga sama dengan yang dijual di kota-kota, yakni premium Rp6.450/liter dan solar Rp5.150/liter.
Sementara itu, Bupati Kayong Utara Citra Duani mengapresiasi peresmian BBM satu harga di wilayahnya, sebab bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan BBM dengan harga murah atau sama.
"Kami berharap dengan diresmikannya BBM satu harga ini, tidak ada lagi penyalur ilegal. Kalau masih ada, silakan laporkan kepada pihak terkait," ujarnya.
Sales Area Manager (SAM) Ritel Kalbar PT.Pertamina (Persero) Weddy Surya Windrawan mengungkapkan bahwa PT Pertamina akan berkomitmen untuk mensuplai BBM satu harga di wilayah 3T, termasuk di Pulau Maya. Dirinya berharap agar pemerintah daerah dan masyarakat ikut serta mengawasi penyaluran BBM satu harga agar tepat sasaran.
"Pertamina akan senantiasa menghadirkan BBM yang berkualitas dan tentunya dengan safety yang terjamin untuk masyarakat" jelasnya.
Pada kurun Tahun 2017-2019, BPH Migas telah berhasil mengawal dan melakukan supervisi terhadap pembangunan penyalur BBM satu harga dengan capaian sebanyak 170 lembaga penyalur dengan penugasan kepada PT Pertamina (Persero) sebanyak 160 penyalur dan 10 penyalur PT AKR Corporindo Tbk.
Untuk Tahun 2020-2024, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi bahwa program BBM satu harga akan dilanjutkan dengan target sampai dengan akhir tahun 2024 sebanyak 330 lembaga penyalur. Untuk Tahun 2020 akan dilakukan pembangunan 83 lembaga penyalur BBM satu harga yang tersebar di 20 Provinsi, 70 Kabupaten, 83 Kecamatan.
Peresmian perdana itu menggenapi jumlah SPBU BBM satu harga sebanyak 171 unit, yang mulai dijalankan sejak 2017. SPBU BBM satu harga yang diresmikan itu tergolong unik. Pasalnya, SPBU itu menggunakan tempat penyimpanan BBM dari sebuah kapal ponton/floating pump yang berkapasitas 400 KL. SPBU ini menjadi SPBU pertama yang menggunakan sistem ponton yang dapat melayani kapal-kapal nelayan, sekaligus juga untuk transportasi darat di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Dengan diresmikannya BBM satu harga ini, sebanyak 2.000 nelayan di Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalbar, kini bisa merasakan dampak positif bagi perekonomian mereka. ( Baca: Bos PLN Sebut Bukan Pekerjaan Mudah Sosialisasi Soal Tagihan )
"Peresmian BBM satu harga ini karena pemerintah ingin mewujudkan keadilan ketersediaan, keadilan distribusi, dan keadilan harga di bidang energi. Ini tidak hanya jargon, tapi telah dibuktikan dengan diresmikannya program BBM satu harga di Pulau Maya mulai hari ini," kata Kepala BPH-Migas, M Fanshurullah Asa, saat meresmikan BBM satu harga di Kecamatan Pulau Maya, Rabu (17/6/2020).
Ifan, panggilan untuk M. Fanshurullah Asa, menjelaskan, kapal motor milik nelayan yang sebelumnya membeli BBM ke tingkat pengecer dengan harga tinggi, kini sudah bisa membeli BBM dengan harga sama dengan yang dijual di kota-kota, yakni premium Rp6.450/liter dan solar Rp5.150/liter.
Sementara itu, Bupati Kayong Utara Citra Duani mengapresiasi peresmian BBM satu harga di wilayahnya, sebab bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan BBM dengan harga murah atau sama.
"Kami berharap dengan diresmikannya BBM satu harga ini, tidak ada lagi penyalur ilegal. Kalau masih ada, silakan laporkan kepada pihak terkait," ujarnya.
Sales Area Manager (SAM) Ritel Kalbar PT.Pertamina (Persero) Weddy Surya Windrawan mengungkapkan bahwa PT Pertamina akan berkomitmen untuk mensuplai BBM satu harga di wilayah 3T, termasuk di Pulau Maya. Dirinya berharap agar pemerintah daerah dan masyarakat ikut serta mengawasi penyaluran BBM satu harga agar tepat sasaran.
"Pertamina akan senantiasa menghadirkan BBM yang berkualitas dan tentunya dengan safety yang terjamin untuk masyarakat" jelasnya.
Pada kurun Tahun 2017-2019, BPH Migas telah berhasil mengawal dan melakukan supervisi terhadap pembangunan penyalur BBM satu harga dengan capaian sebanyak 170 lembaga penyalur dengan penugasan kepada PT Pertamina (Persero) sebanyak 160 penyalur dan 10 penyalur PT AKR Corporindo Tbk.
Untuk Tahun 2020-2024, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi bahwa program BBM satu harga akan dilanjutkan dengan target sampai dengan akhir tahun 2024 sebanyak 330 lembaga penyalur. Untuk Tahun 2020 akan dilakukan pembangunan 83 lembaga penyalur BBM satu harga yang tersebar di 20 Provinsi, 70 Kabupaten, 83 Kecamatan.
(uka)
tulis komentar anda