Tips Investasi untuk Anak Muda, Agar Tidak Sekadar Tren
Selasa, 19 April 2022 - 17:17 WIB
Selain menyesuaikan dengan jangka waktu, Anda juga perlu memperhatikan profil risiko sebagai seorang investor. Cara mengetahuinya adalah dengan mengisi lembar profil risiko sebelum mulai investasi. Terdapat tiga kategori profil risiko investor yakni konservatif, moderat, dan agresif.
Apabila Anda seorang konservatif akan cenderung menyukai investasi yang stabil. Lalu, investor moderat lebih berani dan bisa menerima fluktuasi harga. Terakhir, ada agresif yang berani mengambil risiko besar seperti kehilangan modal dan fluktuasi harga yang cenderung tajam.
4. Membuka Rekening Investasi
Setelah tujuan keuangan dan pemilihan instrumen beres, langkah selanjutnya adalah dengan mulai membuka rekening investasi. Seperti halnya saat memulai menabung di bank, ketika Anda ingin berinvestasi juga perlu membuka rekening untuk investasi di pasar modal.
Pasar modal merupakan tempat bertemunya perusahaan dan institusi yang membutuhkan modal dengan masyarakat yang hendak menginvestasikan dana mereka. Investasi tidak bisa dilakukan pada perusahaan dan institusi secara langsung, Anda harus melalui lembaga yakni perusahaan sekuritas terlebih dahulu.
Pembukaan rekening bisa dilakukan melalui sekuritas baik offline maupun online. Anda bisa langsung mendatangi perusahaan sekuritas terdekat dengan membawa berkas seperti kartu identitas, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), rekening bank, formulir investasi, dan berkas lainnya. Jika Anda ingin lebih praktis bisa dilakukan melalui sekuritas perusahaan finansial technology (fintech) yang tersedia di smartphone.
5. Melakukan Investasi Secara Rutin
Setelah semuanya beres, Anda bisa memulai investasi pertama. Saat ini, cukup dengan Rp100.000 Anda sudah bisa mulai investasi pada sekuritas. Terbukti bukan bahwa investasi pun bisa dimulai dengan modal kecil. Hal terpenting dalam investasi adalah menjalankannya dengan rutin sesuai tujuan keuangan yang ingin dicapai.
Anda juga bisa menerapkan berbagai strategi dalam berinvestasi, kebanyakan investor menggunakan value investing di mana mereka membeli saat harga murah dan perhitungan tertentu, lalu menjualnya saat harga tinggi.
Apabila Anda seorang konservatif akan cenderung menyukai investasi yang stabil. Lalu, investor moderat lebih berani dan bisa menerima fluktuasi harga. Terakhir, ada agresif yang berani mengambil risiko besar seperti kehilangan modal dan fluktuasi harga yang cenderung tajam.
4. Membuka Rekening Investasi
Setelah tujuan keuangan dan pemilihan instrumen beres, langkah selanjutnya adalah dengan mulai membuka rekening investasi. Seperti halnya saat memulai menabung di bank, ketika Anda ingin berinvestasi juga perlu membuka rekening untuk investasi di pasar modal.
Pasar modal merupakan tempat bertemunya perusahaan dan institusi yang membutuhkan modal dengan masyarakat yang hendak menginvestasikan dana mereka. Investasi tidak bisa dilakukan pada perusahaan dan institusi secara langsung, Anda harus melalui lembaga yakni perusahaan sekuritas terlebih dahulu.
Pembukaan rekening bisa dilakukan melalui sekuritas baik offline maupun online. Anda bisa langsung mendatangi perusahaan sekuritas terdekat dengan membawa berkas seperti kartu identitas, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), rekening bank, formulir investasi, dan berkas lainnya. Jika Anda ingin lebih praktis bisa dilakukan melalui sekuritas perusahaan finansial technology (fintech) yang tersedia di smartphone.
5. Melakukan Investasi Secara Rutin
Setelah semuanya beres, Anda bisa memulai investasi pertama. Saat ini, cukup dengan Rp100.000 Anda sudah bisa mulai investasi pada sekuritas. Terbukti bukan bahwa investasi pun bisa dimulai dengan modal kecil. Hal terpenting dalam investasi adalah menjalankannya dengan rutin sesuai tujuan keuangan yang ingin dicapai.
Anda juga bisa menerapkan berbagai strategi dalam berinvestasi, kebanyakan investor menggunakan value investing di mana mereka membeli saat harga murah dan perhitungan tertentu, lalu menjualnya saat harga tinggi.
tulis komentar anda