Tips Investasi untuk Anak Muda, Agar Tidak Sekadar Tren
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini investasi sudah menjadi gaya hidup sebagian besar anak muda. Hal itu menjadi bukti bahwa mereka semakin melek finansial. Apalagi kebanyakan dari anak muda mengejar financial freedom di usia tertentu dengan investasi yang mereka lakukan.
Apakah saat ini Anda juga sudah berinvestasi? Nah, berikut ini tips yang bisa Anda terapkan agar semakin memahami seputar dunia investasi.
1. Memahami Konsep dan Risiko Investasi
Di dunia ini tidak ada hal yang benar-benar aman, bahkan investasi juga bisa menimbulkan serangkaian risiko. Mulai dari risiko ringan sampai sedang, oleh karena itu sebelum melakukan investasi terlebih dahulu pahami ilmunya. Pemahaman yang Anda miliki berguna untuk meminimalisir risiko yang muncul, seperti suku bunga, inflasi, likuiditas, dan lainnya.
Seseorang yang memiliki keinginan besar terhadap investasi pasti akan meluangkan waktu untuk mempelajarinya. Apalagi kini akses terhadap berbagai bidang keilmuan semakin mudah, mulai dari yang gratis sampai berbayar. Di YouTube sendiri sudah banyak influencer keuangan yang kerap membagikan tips seputar investasi.
Apabila Anda ingin belajar lebih intens dengan ahlinya, maka bisa megambil kursus online di platform berbayar. Pemahaman yang dimiliki akan membuat Anda naik kelas dan lebih percaya diri mengambil langkah selanjutnya.
2. Memiliki Tujuan Keuangan yang Jelas
Setelah memehami konsep dan risiko investasi, langkah selanjutnya adalah dengan menentukan tujuan keuangan yang ingin Anda capai. Meski tips ini terdengar klise, tapi ini akan membantu Anda tetap berada di jalur yang tepat saat di tengah jalan mengalami masalah.
Anda harus tetap mengingat sebenarnya apa tujuan utama yang ingin dicapai dengan berinvestasi. Tujuan keuangan ini dimaksudkan sebagai sebuah kondisi di mana Anda ingin mencapai target finansial di waktu tertentu.
Untuk mempermudahnya, Anda bisa membagi tujuan keuangan ke dalam tiga waktu. Pertama, jangka pendek di mana keinginan tersebut bisa terealisasikan dalam waktu kurang dari 3 tahun. Contohnya dana membeli barang impian, dana travelling, dan dana liburan akhir tahun.
Kedua, jangka menengah dengan rentang waktu 3-5 tahun. Contohnya dana sekolah pascasarjana, dana menikah, dan dana membangun rumah. Terakhir, tujuan jangka panjang yakni di atas 5 tahun. Contohnya persiapan dana pensiun, dana pendidikan anak saat kuliah, dan dana untuk mencapai financial freedom.
3. Memilih Instrumen Investasi yang Tepat
Tips ketiga adalah dengan mulai memilih instrumen investasi sebagai langkah lanjutan. Tidak mudah memang memilih instrumen investasi yang tepat, yang perlu Anda perhatikan adalah menyesuaikan dengan tujuan keuangan.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, tujuan keuangan bisa disesuaikan berdasarkan jangka waktu investasi. Hal ini sangat penting karena turut mempengaruhi terhadap pemilihan instrumen investasi.
Apabila mengacu pada lamanya waktu investasi yang diinginkan maka berikut ini instrumen investasi yang tepat.
1. Jangka pendek (< 3 tahun) : Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), deposito, dan obligasi
2. Jangka menengah (3-5 tahun) : Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) dan Reksa Dana Campuran (RDC).
3. Jangka panjang (> 5 tahun) : Reksa Dana Saham, saham, emas, dan properti
Selain menyesuaikan dengan jangka waktu, Anda juga perlu memperhatikan profil risiko sebagai seorang investor. Cara mengetahuinya adalah dengan mengisi lembar profil risiko sebelum mulai investasi. Terdapat tiga kategori profil risiko investor yakni konservatif, moderat, dan agresif.
Apabila Anda seorang konservatif akan cenderung menyukai investasi yang stabil. Lalu, investor moderat lebih berani dan bisa menerima fluktuasi harga. Terakhir, ada agresif yang berani mengambil risiko besar seperti kehilangan modal dan fluktuasi harga yang cenderung tajam.
4. Membuka Rekening Investasi
Setelah tujuan keuangan dan pemilihan instrumen beres, langkah selanjutnya adalah dengan mulai membuka rekening investasi. Seperti halnya saat memulai menabung di bank, ketika Anda ingin berinvestasi juga perlu membuka rekening untuk investasi di pasar modal.
Pasar modal merupakan tempat bertemunya perusahaan dan institusi yang membutuhkan modal dengan masyarakat yang hendak menginvestasikan dana mereka. Investasi tidak bisa dilakukan pada perusahaan dan institusi secara langsung, Anda harus melalui lembaga yakni perusahaan sekuritas terlebih dahulu.
Pembukaan rekening bisa dilakukan melalui sekuritas baik offline maupun online. Anda bisa langsung mendatangi perusahaan sekuritas terdekat dengan membawa berkas seperti kartu identitas, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), rekening bank, formulir investasi, dan berkas lainnya. Jika Anda ingin lebih praktis bisa dilakukan melalui sekuritas perusahaan finansial technology (fintech) yang tersedia di smartphone.
5. Melakukan Investasi Secara Rutin
Setelah semuanya beres, Anda bisa memulai investasi pertama. Saat ini, cukup dengan Rp100.000 Anda sudah bisa mulai investasi pada sekuritas. Terbukti bukan bahwa investasi pun bisa dimulai dengan modal kecil. Hal terpenting dalam investasi adalah menjalankannya dengan rutin sesuai tujuan keuangan yang ingin dicapai.
Anda juga bisa menerapkan berbagai strategi dalam berinvestasi, kebanyakan investor menggunakan value investing di mana mereka membeli saat harga murah dan perhitungan tertentu, lalu menjualnya saat harga tinggi.
Demikian tips investasi bagi anak muda yang bisa Anda terapkan agar tidak sekedar ikut-ikutan tren saja. Investasi memiliki risiko yang patut diwaspadai sehingga Anda perlu bijak mengelola keuangan sebelum terjun ke dunia pasar modal.
Apakah saat ini Anda juga sudah berinvestasi? Nah, berikut ini tips yang bisa Anda terapkan agar semakin memahami seputar dunia investasi.
1. Memahami Konsep dan Risiko Investasi
Di dunia ini tidak ada hal yang benar-benar aman, bahkan investasi juga bisa menimbulkan serangkaian risiko. Mulai dari risiko ringan sampai sedang, oleh karena itu sebelum melakukan investasi terlebih dahulu pahami ilmunya. Pemahaman yang Anda miliki berguna untuk meminimalisir risiko yang muncul, seperti suku bunga, inflasi, likuiditas, dan lainnya.
Seseorang yang memiliki keinginan besar terhadap investasi pasti akan meluangkan waktu untuk mempelajarinya. Apalagi kini akses terhadap berbagai bidang keilmuan semakin mudah, mulai dari yang gratis sampai berbayar. Di YouTube sendiri sudah banyak influencer keuangan yang kerap membagikan tips seputar investasi.
Apabila Anda ingin belajar lebih intens dengan ahlinya, maka bisa megambil kursus online di platform berbayar. Pemahaman yang dimiliki akan membuat Anda naik kelas dan lebih percaya diri mengambil langkah selanjutnya.
2. Memiliki Tujuan Keuangan yang Jelas
Setelah memehami konsep dan risiko investasi, langkah selanjutnya adalah dengan menentukan tujuan keuangan yang ingin Anda capai. Meski tips ini terdengar klise, tapi ini akan membantu Anda tetap berada di jalur yang tepat saat di tengah jalan mengalami masalah.
Anda harus tetap mengingat sebenarnya apa tujuan utama yang ingin dicapai dengan berinvestasi. Tujuan keuangan ini dimaksudkan sebagai sebuah kondisi di mana Anda ingin mencapai target finansial di waktu tertentu.
Untuk mempermudahnya, Anda bisa membagi tujuan keuangan ke dalam tiga waktu. Pertama, jangka pendek di mana keinginan tersebut bisa terealisasikan dalam waktu kurang dari 3 tahun. Contohnya dana membeli barang impian, dana travelling, dan dana liburan akhir tahun.
Kedua, jangka menengah dengan rentang waktu 3-5 tahun. Contohnya dana sekolah pascasarjana, dana menikah, dan dana membangun rumah. Terakhir, tujuan jangka panjang yakni di atas 5 tahun. Contohnya persiapan dana pensiun, dana pendidikan anak saat kuliah, dan dana untuk mencapai financial freedom.
3. Memilih Instrumen Investasi yang Tepat
Tips ketiga adalah dengan mulai memilih instrumen investasi sebagai langkah lanjutan. Tidak mudah memang memilih instrumen investasi yang tepat, yang perlu Anda perhatikan adalah menyesuaikan dengan tujuan keuangan.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, tujuan keuangan bisa disesuaikan berdasarkan jangka waktu investasi. Hal ini sangat penting karena turut mempengaruhi terhadap pemilihan instrumen investasi.
Apabila mengacu pada lamanya waktu investasi yang diinginkan maka berikut ini instrumen investasi yang tepat.
1. Jangka pendek (< 3 tahun) : Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), deposito, dan obligasi
2. Jangka menengah (3-5 tahun) : Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) dan Reksa Dana Campuran (RDC).
3. Jangka panjang (> 5 tahun) : Reksa Dana Saham, saham, emas, dan properti
Selain menyesuaikan dengan jangka waktu, Anda juga perlu memperhatikan profil risiko sebagai seorang investor. Cara mengetahuinya adalah dengan mengisi lembar profil risiko sebelum mulai investasi. Terdapat tiga kategori profil risiko investor yakni konservatif, moderat, dan agresif.
Apabila Anda seorang konservatif akan cenderung menyukai investasi yang stabil. Lalu, investor moderat lebih berani dan bisa menerima fluktuasi harga. Terakhir, ada agresif yang berani mengambil risiko besar seperti kehilangan modal dan fluktuasi harga yang cenderung tajam.
4. Membuka Rekening Investasi
Setelah tujuan keuangan dan pemilihan instrumen beres, langkah selanjutnya adalah dengan mulai membuka rekening investasi. Seperti halnya saat memulai menabung di bank, ketika Anda ingin berinvestasi juga perlu membuka rekening untuk investasi di pasar modal.
Pasar modal merupakan tempat bertemunya perusahaan dan institusi yang membutuhkan modal dengan masyarakat yang hendak menginvestasikan dana mereka. Investasi tidak bisa dilakukan pada perusahaan dan institusi secara langsung, Anda harus melalui lembaga yakni perusahaan sekuritas terlebih dahulu.
Pembukaan rekening bisa dilakukan melalui sekuritas baik offline maupun online. Anda bisa langsung mendatangi perusahaan sekuritas terdekat dengan membawa berkas seperti kartu identitas, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), rekening bank, formulir investasi, dan berkas lainnya. Jika Anda ingin lebih praktis bisa dilakukan melalui sekuritas perusahaan finansial technology (fintech) yang tersedia di smartphone.
5. Melakukan Investasi Secara Rutin
Setelah semuanya beres, Anda bisa memulai investasi pertama. Saat ini, cukup dengan Rp100.000 Anda sudah bisa mulai investasi pada sekuritas. Terbukti bukan bahwa investasi pun bisa dimulai dengan modal kecil. Hal terpenting dalam investasi adalah menjalankannya dengan rutin sesuai tujuan keuangan yang ingin dicapai.
Anda juga bisa menerapkan berbagai strategi dalam berinvestasi, kebanyakan investor menggunakan value investing di mana mereka membeli saat harga murah dan perhitungan tertentu, lalu menjualnya saat harga tinggi.
Demikian tips investasi bagi anak muda yang bisa Anda terapkan agar tidak sekedar ikut-ikutan tren saja. Investasi memiliki risiko yang patut diwaspadai sehingga Anda perlu bijak mengelola keuangan sebelum terjun ke dunia pasar modal.
(akr)