Pertamina Bangun PLTS 25 MW, WK Rokan Bisa Menghemat USD5 Juta
Minggu, 24 April 2022 - 10:40 WIB
“PHR dalam hal ini turut berpartisipasi dalam mendukung target pemerintah melalui Grand Strategi Energi Nasional untuk mempercepat transisi energi dan target bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 % pada 2025 serta mencapai net-zero emissions di tahun 2060 dengan jangka menengah 29%-41% di tahun 2030," terang dia.
Kerja sama strategis ini juga menjadi bentuk komitmen Pertamina Group untuk memulai transisi energi dari halaman sendiri dan berkontribusi terhadap program pemerintah. PLTS WK Rokan ini akan menjadi salah satu showcase energi bersih Pertamina di gelaran G20.
"Pertamina NRE akan terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan," ungkap CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro.
Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Pertamina NRE menandatangani nota kesepahaman pada tanggal 15 November 2021 untuk rencana penyediaan PLTS untuk WK Rokan Pertamina.
Pertamina NRE dan PHR telah berkolaborasi bersama untuk melaksanakan studi kelayakan proyek tahap pertama yang terbukti tidak mengganggu keandalan sistem kelistrikan PHR.
Proyek ini juga akan mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah terkait TKDN. Indonesia memiliki keunggulan berupa lokasi geografis yang sangat berpotensi untuk energi surya.
Panel surya dengan teknologi fotovoltaik akan dipasang menggunakan dua metode yaitu yang terpasang di tanah (ground-mounted) dan yang berada di atap bangunan (rooftop).
Energi surya yang ditangkap kemudian dikonversikan melalui inverter sehingga energi listrik tersebut selanjutnya digunakan di WK Rokan.
Melalui PLTS ini, dampak yang diharapkan tidak hanya mengurangi emisi karbon sebanyak 23.000 ton per tahun, namun juga adanya pengurangan pemakaian fuel gas sebesar 352 MMSCF per tahun serta penghematan biaya operasi sebesar USD4,3 juta per tahun. Selain itu, PLTS juga membantu mengurangi pemanasan global yang dapat mengakibatkan perubahan iklim.
Kerja sama strategis ini juga menjadi bentuk komitmen Pertamina Group untuk memulai transisi energi dari halaman sendiri dan berkontribusi terhadap program pemerintah. PLTS WK Rokan ini akan menjadi salah satu showcase energi bersih Pertamina di gelaran G20.
"Pertamina NRE akan terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan," ungkap CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro.
Baca Juga
Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Pertamina NRE menandatangani nota kesepahaman pada tanggal 15 November 2021 untuk rencana penyediaan PLTS untuk WK Rokan Pertamina.
Pertamina NRE dan PHR telah berkolaborasi bersama untuk melaksanakan studi kelayakan proyek tahap pertama yang terbukti tidak mengganggu keandalan sistem kelistrikan PHR.
Proyek ini juga akan mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah terkait TKDN. Indonesia memiliki keunggulan berupa lokasi geografis yang sangat berpotensi untuk energi surya.
Panel surya dengan teknologi fotovoltaik akan dipasang menggunakan dua metode yaitu yang terpasang di tanah (ground-mounted) dan yang berada di atap bangunan (rooftop).
Energi surya yang ditangkap kemudian dikonversikan melalui inverter sehingga energi listrik tersebut selanjutnya digunakan di WK Rokan.
Melalui PLTS ini, dampak yang diharapkan tidak hanya mengurangi emisi karbon sebanyak 23.000 ton per tahun, namun juga adanya pengurangan pemakaian fuel gas sebesar 352 MMSCF per tahun serta penghematan biaya operasi sebesar USD4,3 juta per tahun. Selain itu, PLTS juga membantu mengurangi pemanasan global yang dapat mengakibatkan perubahan iklim.
tulis komentar anda