Pelita Air Hanya Terbang Domestik, Erick Thohir: Dicatat, Jangan Kasih Izin Internasional

Kamis, 28 April 2022 - 15:32 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan Pelita Air sebagai maskapai yang fokus pada penerbangan domestik saja. Dia melarang adanya perizinan PAS untuk masuk dalam penerbangan internasional. Foto/Dok
JAKARTA - Masuknya Pelita Air Service (PAS) dalam industri penerbangan nasional diyakini memperkuat ekosistem penerbangan domestik di Tanah Air. PAS baru saja merilis penerbangan perdana reguler dengan pesawat Airbus A320-200 dengan rute Jakarta - Bali - Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Menteri BUMN Erick Thohir pun berharap Pelita menjadi tulang punggung penerbangan domestik (domestic flight), selain Garuda Indonesia .

"Saya meminta dan mengharuskan Pelita akan menjadi salah satu tulang punggung domestik flight, bukan internasional, untuk domestik, ini di catatan ya," ungkap Erick melalui akun instagramnya.





Penerbangan perdana PAS secara komersial, kata Erick, menjadi sejarah bagi industri aviasi di Tanah Air. Menurutnya, selama 52 tahun PAS melayani charter pesawat untuk berbagai tujuan. Misalnya, cargo, evakuasi medis, pembuatan ujan.

Namun, sejak Kamis hari ini maskapai yang dikelola PT Pertamina (Persero) ini melakukan penerbangan perdananya dari Bali – Jakarta pada 14.55 WITA dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 15.45 WIB.

"Hari ini sejarah kembali terukir untuk dunia penerbangan Indonesia. Untuk pertama kalinya @pelitaair akan melakukan penerbangan komersial," tutur Erick.

Erick memastikan Pelita Air sebagai maskapai yang fokus pada penerbangan domestik saja. Dia melarang adanya perizinan PAS untuk masuk dalam penerbangan internasional.



Meski mengakui keberadaan PAS di industri bisnis penerbangan komersial di Tanah Air, Erick meminta agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan pihak terkait tidak memberikan perizinan kepada Pelita untuk mengudara di negara lain.

"Bukan internasional, untuk domestik, ini dicatat ya, kalau ada izin internasional jangan dikeluarin," kata dia.

Erick mencatat 72% industri pariwisata berasal dari wisatawan dalam negeri. Sementara, 28% lainnya berasal dari wisatawan mancanegara. Karena itu, ekosistem penerbangan domestik diminta diperkuat.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More