Angin Segar Bagi Industri TPT, Ada Potongan Harga Mesin Rp1,93 Miliar Bulan Ini
Senin, 04 Juli 2022 - 11:59 WIB
JAKARTA - Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) akan memberikan insentif potongan harga mesin pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) senilai Rp1,93 Miliar bulan ini. Program tersebut dilakukan agar kinerja industri TPT lebih produktif dan berdaya saing.
"Pada tahun 2022, anggaran Kemenperin untuk pemberian insentif potongan harga mesin adalah Rp5 Miliar. Hingga 27 Juni 2022, Kemenperin telah menyetujui potongan bagi 10 perusahaan yang telah menstimulus investasi mesin baru dari industri sebesar Rp53,9 Miliar," kata Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin, Elis Masitoh di Jakarta, Senin (4/7/2022).
Total potongan harga yang diberikan sebesar Rp3,07 Miliar, sehingga masih tersisa anggaran sebesar Rp1,93 Miliar yang rencananya akan direalisasikan pada Juli 2022. Ia mengatakan, pemberian insentif ini merupakan stimulus bagi perusahaan, supaya menggunakan mesin dan peralatan lebih modern, efisien, hemat energi serta lebih ramah lingkungan.
Sambungnya, program pemberian insentif potongan harga mesin ini merupakan kelanjutan dari Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan pada industri TPT, Alas Kaki dan Kulit yang pernah dilakukan pada tahun 2007-2015.
Berkaca dari tahun 2007-2015, upaya tersebut terbukti memberikan dampak positif terhadap kinerja industri dengan penambahan investasi mesin peralatan sebesar Rp13,82 triliun. Sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan kapasitas produksi pada industri TPT sebesar 21,75%, peningkatan realisasi produksi 21,22%, efisiensi energi sebesar 11,86%, peningkatan volume penjualan dalam negeri dan ekspor sebesar 6,65%, dan penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 28.295 orang.
Maka dari itu, Kemenperin akan terus melanjutkan program restrukturisasi mesin ini pada tahun 2023 mendatang dengan alokasi anggaran sebesar Rp7 miliar.
”Pada tahun-tahun ke depan, program ini diharapkan dapat menjadi sinyal positif untuk investasi mesin/peralatan dalam rangka peningkatan produktivitas dan daya saing industri. Semoga perusahaan yang mendapatkan insentif dalam program ini dapat terus survive dalam persaingan global dan industri tekstil semakin berjaya,” ucapnya.
"Pada tahun 2022, anggaran Kemenperin untuk pemberian insentif potongan harga mesin adalah Rp5 Miliar. Hingga 27 Juni 2022, Kemenperin telah menyetujui potongan bagi 10 perusahaan yang telah menstimulus investasi mesin baru dari industri sebesar Rp53,9 Miliar," kata Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin, Elis Masitoh di Jakarta, Senin (4/7/2022).
Total potongan harga yang diberikan sebesar Rp3,07 Miliar, sehingga masih tersisa anggaran sebesar Rp1,93 Miliar yang rencananya akan direalisasikan pada Juli 2022. Ia mengatakan, pemberian insentif ini merupakan stimulus bagi perusahaan, supaya menggunakan mesin dan peralatan lebih modern, efisien, hemat energi serta lebih ramah lingkungan.
Sambungnya, program pemberian insentif potongan harga mesin ini merupakan kelanjutan dari Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan pada industri TPT, Alas Kaki dan Kulit yang pernah dilakukan pada tahun 2007-2015.
Berkaca dari tahun 2007-2015, upaya tersebut terbukti memberikan dampak positif terhadap kinerja industri dengan penambahan investasi mesin peralatan sebesar Rp13,82 triliun. Sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan kapasitas produksi pada industri TPT sebesar 21,75%, peningkatan realisasi produksi 21,22%, efisiensi energi sebesar 11,86%, peningkatan volume penjualan dalam negeri dan ekspor sebesar 6,65%, dan penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 28.295 orang.
Maka dari itu, Kemenperin akan terus melanjutkan program restrukturisasi mesin ini pada tahun 2023 mendatang dengan alokasi anggaran sebesar Rp7 miliar.
”Pada tahun-tahun ke depan, program ini diharapkan dapat menjadi sinyal positif untuk investasi mesin/peralatan dalam rangka peningkatan produktivitas dan daya saing industri. Semoga perusahaan yang mendapatkan insentif dalam program ini dapat terus survive dalam persaingan global dan industri tekstil semakin berjaya,” ucapnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda