4 Pengusaha Muslim Terkaya di Indonesia, Nomor 4 Putera Asli Dayak
Senin, 18 Juli 2022 - 17:19 WIB
Kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir ini dikenal sebagai pengusaha dan eksportir batu bara melalui PT Adaro Energy Tbk (ADRO), perusahaan yang dikembangkannya bersama Edwin Soeryadjaya dan Theodore Permadi.
Boy Thohir menjadi salah satu pendiri perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor yaitu Wahana Ottomitra Multiartha atau dikenal dengan WOM Finance pada 1997. Pria kelahiran 1 Mei 1965 ini juga memiliki saham di Merdeka Gold Copper, Nusantara Pelabuhan Handal, dan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi Hutchison 3 Indonesia.
Boy Thohir juga menjejakkan kakinya di bisnis digital, di mana dia menjabat komisaris Gojek dan berinvestasi di startup gaya hidup islami Umma. Tak hanya itu, keluarganya juga menjalankan bisnis restoran dan perhotelan.
3. Aksa Mahmud
Namanya mungkin agak asing di telinga masyarakat Indonesia, namun bagi masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) Aksa Mahmud sangat dikenal sebagai pengusaha muda dan politikus sukses.
Ragam bisnis dari pemilik dan pendiri Bosowa Corp ini mencapai puluhan, mulai dari semen, properti, otomotif, logistik, jasa keuangan, infrastruktur, pertambangan, energi hingga media. Aksa juga menggarap agribisnis, termasuk 100.000 hektare sawah di Papua.
Mengawali bisnis sebagai dealer Datsun pada 1970-an, pundi kekayaan pengusaha kelahiran 1945 itu sebagian besar didapat dari produksi semen Bosowa. Nama Bosowa sendiri berasal dari 3 kerajaan Bugis yaitu Bone, Soppeng, dan Wajo.
Diketahui, Aksa Mahmud pernah menjual 23% sahamnya di PT Nusantara Infrastructure Tbk. Dari hasil penjualan tersebut, Ipar mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) itu membangun pabrik semen kedua di Maros, Sulsel.
Berdasarkan penelusuran SINDOnews, Aksa Mahmud pernah masuk daftar 50 orang terkaya RI versi Forbes sejak tahun 2013 dengan jumlah kekayaan USD780 juta dan meningkat menjadi USD860 juta pada 2014.
Tahun 2019, Aksa Mahmud ada di urutan 44 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan mencapai USD710 juta atau setara Rp10,5 triliun dengan kurs saat ini. Namun, namanya terlempar dari senarai 50 orang terkaya pada 2020 hingga saat ini.
Selain piawai berbisnis, sosok pekerja keras ini juga sukses di ranah politik, di mana dia pernah menjabat Wakil Ketua MPR periode 2004-2009.
4. Abdul Rasyid
Abdul Rasyid dikenal sebagai juragan kayu dan juga pendiri perusahaan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).
Pengusaha asal Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng) itu juga merupakan pemilik Citra Borneo Indah (CBI) Group yang membawahi SSMS dan PT Citra Borneo Utama (CBU).
Selain perkayuan dan kelapa sawit, taipan yang disebut-sebut sebagai putera asli Dayak terkaya ini juga mengelola peternakan sapi modern skala besar dan yayasan Abdul Rasyid Foundation.
Pada 2014, Abdul Rasyid menjadi pendatang baru di daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes, tepatnya di peringkat 41 dengan kekayaan USD805 juta atau sekira Rp9,9 triliun.
Boy Thohir menjadi salah satu pendiri perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor yaitu Wahana Ottomitra Multiartha atau dikenal dengan WOM Finance pada 1997. Pria kelahiran 1 Mei 1965 ini juga memiliki saham di Merdeka Gold Copper, Nusantara Pelabuhan Handal, dan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi Hutchison 3 Indonesia.
Boy Thohir juga menjejakkan kakinya di bisnis digital, di mana dia menjabat komisaris Gojek dan berinvestasi di startup gaya hidup islami Umma. Tak hanya itu, keluarganya juga menjalankan bisnis restoran dan perhotelan.
Baca Juga
3. Aksa Mahmud
Namanya mungkin agak asing di telinga masyarakat Indonesia, namun bagi masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) Aksa Mahmud sangat dikenal sebagai pengusaha muda dan politikus sukses.
Ragam bisnis dari pemilik dan pendiri Bosowa Corp ini mencapai puluhan, mulai dari semen, properti, otomotif, logistik, jasa keuangan, infrastruktur, pertambangan, energi hingga media. Aksa juga menggarap agribisnis, termasuk 100.000 hektare sawah di Papua.
Mengawali bisnis sebagai dealer Datsun pada 1970-an, pundi kekayaan pengusaha kelahiran 1945 itu sebagian besar didapat dari produksi semen Bosowa. Nama Bosowa sendiri berasal dari 3 kerajaan Bugis yaitu Bone, Soppeng, dan Wajo.
Diketahui, Aksa Mahmud pernah menjual 23% sahamnya di PT Nusantara Infrastructure Tbk. Dari hasil penjualan tersebut, Ipar mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) itu membangun pabrik semen kedua di Maros, Sulsel.
Berdasarkan penelusuran SINDOnews, Aksa Mahmud pernah masuk daftar 50 orang terkaya RI versi Forbes sejak tahun 2013 dengan jumlah kekayaan USD780 juta dan meningkat menjadi USD860 juta pada 2014.
Tahun 2019, Aksa Mahmud ada di urutan 44 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan mencapai USD710 juta atau setara Rp10,5 triliun dengan kurs saat ini. Namun, namanya terlempar dari senarai 50 orang terkaya pada 2020 hingga saat ini.
Selain piawai berbisnis, sosok pekerja keras ini juga sukses di ranah politik, di mana dia pernah menjabat Wakil Ketua MPR periode 2004-2009.
4. Abdul Rasyid
Abdul Rasyid dikenal sebagai juragan kayu dan juga pendiri perusahaan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).
Pengusaha asal Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng) itu juga merupakan pemilik Citra Borneo Indah (CBI) Group yang membawahi SSMS dan PT Citra Borneo Utama (CBU).
Selain perkayuan dan kelapa sawit, taipan yang disebut-sebut sebagai putera asli Dayak terkaya ini juga mengelola peternakan sapi modern skala besar dan yayasan Abdul Rasyid Foundation.
Pada 2014, Abdul Rasyid menjadi pendatang baru di daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes, tepatnya di peringkat 41 dengan kekayaan USD805 juta atau sekira Rp9,9 triliun.
tulis komentar anda