Pemerintah Diminta Lindungi Industri Rokok Klembak Menyan
Kamis, 28 Juli 2022 - 19:30 WIB
Sementara itu, Imaninar, peneliti ekonomi Universitas Brawijaya Malang, menambahkan kenaikan tarif cukai untuk rokok kemenyan akan memberikan keuntungan bagi pemerintah melalui penerimaan cukai. Akan tetapi, di sisi lain, pengenaan tarif cukai tersebut dapat berdampak secara langsung pada kenaikan harga produk rokok kemenyan yang sebagian besar konsumennya adalah masyarakat berpendapatan rendah, seperti petani dan buruh.
"Selain itu produsen yang terlibat di dalamnya sebagian besar juga merupakan produsen skala kecil yang tecermin dari jumlah produksinya yang hanya sebanyak 37,2 juta batang pada tahun 2021,” jelas Imaninar.
Kenaikan jumlah produksi KLM tak lain akibat adanya kenaikan permintaan. Kenaikan tersebut salah satunya merupakan imbas dari kenaikan harga rokok di jenis SKM, SPM, dan SKT yang terus mengalami peningkatan signifikan. Sehingga, para perokok akan mencari alternatif jenis rokok lain yang lebih murah/terjangkau.
Kenaikan tarif cukai tembakau yang terus-menerus terjadi menyebabkan daya beli masyarakat Indonesia terhadap rokok legal semakin menurun. Sehingga para perokok tersebut akan beralih pada rokok ilegal untuk dapat tetap megkonsumsi rokok dengan harga terjangkau.
Baca juga: Skuad Timnas Vietnam U-16 Pincang Kehilangan 4 Bintang di Piala AFF U-16 2022
“Data menunjukkan bahwa kenaikan jumlah rokok ilegal bersamaan dengan semakin menurunnya jumlah volume produksi penjualan rokok segmen low. Para konsumen rokok di segmen low tersebut akan berpindah kepada rokok ilegal ketika harga rokok segmen low terus mengalami kenaikan harga,” jelas Imaninar.
"Selain itu produsen yang terlibat di dalamnya sebagian besar juga merupakan produsen skala kecil yang tecermin dari jumlah produksinya yang hanya sebanyak 37,2 juta batang pada tahun 2021,” jelas Imaninar.
Kenaikan jumlah produksi KLM tak lain akibat adanya kenaikan permintaan. Kenaikan tersebut salah satunya merupakan imbas dari kenaikan harga rokok di jenis SKM, SPM, dan SKT yang terus mengalami peningkatan signifikan. Sehingga, para perokok akan mencari alternatif jenis rokok lain yang lebih murah/terjangkau.
Kenaikan tarif cukai tembakau yang terus-menerus terjadi menyebabkan daya beli masyarakat Indonesia terhadap rokok legal semakin menurun. Sehingga para perokok tersebut akan beralih pada rokok ilegal untuk dapat tetap megkonsumsi rokok dengan harga terjangkau.
Baca juga: Skuad Timnas Vietnam U-16 Pincang Kehilangan 4 Bintang di Piala AFF U-16 2022
“Data menunjukkan bahwa kenaikan jumlah rokok ilegal bersamaan dengan semakin menurunnya jumlah volume produksi penjualan rokok segmen low. Para konsumen rokok di segmen low tersebut akan berpindah kepada rokok ilegal ketika harga rokok segmen low terus mengalami kenaikan harga,” jelas Imaninar.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda