Miliarder Ini Ramalkan Inflasi Tinggi Bertahan Lama dan Bitcoin Jadi Tak Berharga
Rabu, 03 Agustus 2022 - 07:00 WIB
Peterffy tidak fokus pada investasi di sektor atau industri tertentu; sebaliknya, investor harus menargetkan perusahaan yang "berinvestasi dalam daya saing (mereka sendiri) dan mendapatkan pangsa pasar," katanya.
Bitcoin
Pada bulan Januari, Peterffy mengatakan investor harus mempertimbangkan untuk memegang 2%-3% dari kekayaan mereka di kripto untuk melindung nilai terhadap mata uang tradisional yang merosot tajam. Namun saat ini setelah penurunan pasar dan krisis likuiditas yang melanda industri kripto, Peterffy merasa kurang percaya diri.
"Saya pikir kemungkinannya sangat tinggi bahwa ( Bitcoin ) akan menjadi tidak berharga atau dilarang," kata Peterffy kepada Forbes.
Dia percaya pemerintah AS besar kemungkinan bakal melarang kripto di tengah kekhawatiran tentang aset digital yang digunakan untuk "menyediakan pembiayaan untuk kegiatan ilegal,".
Ditambah serta ketidakmampuan Departemen Keuangan AS untuk "mengontrol atau melacak pembayaran dan memungut pajak."
Namun bukan berarti Peterffy baru saja menghapus aset digital. Dia masih percaya ada kemungkinan Bitcoin akan menjadi sangat berharga. Itu sebabnya dia masih memegang beberapa Bitcoin dan berencana membeli lebih banyak jika mencapai harga USD12.000. (Bitcoin saat ini diperdagangkan sekitar USD20.000 ke dolar AS).
Ke depan, Peterffy mengaku memikirkan lebih dari sekadar pasar. Ketika ditanya tentang pandangannya, dia menjawab sambil tertawa: "Saya berharap untuk bertahan hidup."
Sebagai informasi, Peterffy sempat masuk dalam Daftar Orang Terkaya Dunia tahun 2021 versi majalah Forbes. Dimana diperkirakan saat ini nilai kekayaan bersihnya mencapai USD25 miliar, menempatkannya sebagai orang terkaya ke-65 di dunia.
Bitcoin
Pada bulan Januari, Peterffy mengatakan investor harus mempertimbangkan untuk memegang 2%-3% dari kekayaan mereka di kripto untuk melindung nilai terhadap mata uang tradisional yang merosot tajam. Namun saat ini setelah penurunan pasar dan krisis likuiditas yang melanda industri kripto, Peterffy merasa kurang percaya diri.
"Saya pikir kemungkinannya sangat tinggi bahwa ( Bitcoin ) akan menjadi tidak berharga atau dilarang," kata Peterffy kepada Forbes.
Dia percaya pemerintah AS besar kemungkinan bakal melarang kripto di tengah kekhawatiran tentang aset digital yang digunakan untuk "menyediakan pembiayaan untuk kegiatan ilegal,".
Ditambah serta ketidakmampuan Departemen Keuangan AS untuk "mengontrol atau melacak pembayaran dan memungut pajak."
Namun bukan berarti Peterffy baru saja menghapus aset digital. Dia masih percaya ada kemungkinan Bitcoin akan menjadi sangat berharga. Itu sebabnya dia masih memegang beberapa Bitcoin dan berencana membeli lebih banyak jika mencapai harga USD12.000. (Bitcoin saat ini diperdagangkan sekitar USD20.000 ke dolar AS).
Ke depan, Peterffy mengaku memikirkan lebih dari sekadar pasar. Ketika ditanya tentang pandangannya, dia menjawab sambil tertawa: "Saya berharap untuk bertahan hidup."
Sebagai informasi, Peterffy sempat masuk dalam Daftar Orang Terkaya Dunia tahun 2021 versi majalah Forbes. Dimana diperkirakan saat ini nilai kekayaan bersihnya mencapai USD25 miliar, menempatkannya sebagai orang terkaya ke-65 di dunia.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda