Kinerja Ekspor Sumbang 19,74% Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2022
Selasa, 09 Agustus 2022 - 09:32 WIB
Kinerja ekspor ke negara mitra dagang utama Indonesia pada triwulan II juga tercatat positif. Ekspor ke RRT yang merupakan negara mitra dagang utama Indonesia tercatat sebesar USD 15,18 miliar. Nilai ekspor ke RRT ini berkontribusi sebesar 21,54% dari ekspor Indonesia.
Selain itu, pada periode yang sama, ekspor ke India juga tumbuh pesat yaitu sebesar USD 6,89 miliar, atau meningkat dibandingkan triwulan I yang tercatat sebesar USD 4,53 miliar. Dari sisi impor, data statistik menunjukkan pada triwulan II impor Indonesia tercatat tumbuh positif sebesar 4,5% dibandingkan triwulan I.
Pertumbuhan impor sebagian besar berasal dari peningkatan nilai impor migas. Impor migas tercatat mencapai USD 10,84 miliar meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 8,62 miliar.
"Dengan pertumbuhan ekspor yang tinggi, neraca perdagangan Indonesia pada triwulan II mencatat surplus yang cukup lebar mencapai USD 15,55 miliar. Nilai ini melampaui surplus triwulan I yang hanya tercatat sebesar USD 9,33 miliar," ungkap Zulhas.
Sementara itu, lanjut dia, pada periode Januari-Juni 2022, total surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar 24,89 miliar telah mencatatkan sejarah karena menjadi yang tertinggi dan melampaui surplus tertinggi sebelumnya pada 2007 sebesar USD 20,15 miliar.
Dia menyampaikan, situasi global yang penuh turbulensi saat ini diperkirakan masih akan tetap memberikan keuntungan pada harga komoditas dan menjadi durian runtuh (windfall) bagi kinerja ekspor komoditas Indonesia ke depan. Namun demikian, Pemerintah Indonesia terus melakukan antisipasi melalui penguatan faktor- faktor produksi di dalam negeri dan memprioritaskan program-program yang menjaga kestabilan harga dan ketersedian bahan pokok.
"Selain itu, Kementerian Perdagangan juga aktif melakukan diversifikasi akses pasar ekspor melalui sejumlah perjanjian perdagangan untuk tetap menjaga kinerja ekspor yang tumbuh sangat baik," pungkasnya.
Selain itu, pada periode yang sama, ekspor ke India juga tumbuh pesat yaitu sebesar USD 6,89 miliar, atau meningkat dibandingkan triwulan I yang tercatat sebesar USD 4,53 miliar. Dari sisi impor, data statistik menunjukkan pada triwulan II impor Indonesia tercatat tumbuh positif sebesar 4,5% dibandingkan triwulan I.
Pertumbuhan impor sebagian besar berasal dari peningkatan nilai impor migas. Impor migas tercatat mencapai USD 10,84 miliar meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 8,62 miliar.
"Dengan pertumbuhan ekspor yang tinggi, neraca perdagangan Indonesia pada triwulan II mencatat surplus yang cukup lebar mencapai USD 15,55 miliar. Nilai ini melampaui surplus triwulan I yang hanya tercatat sebesar USD 9,33 miliar," ungkap Zulhas.
Sementara itu, lanjut dia, pada periode Januari-Juni 2022, total surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar 24,89 miliar telah mencatatkan sejarah karena menjadi yang tertinggi dan melampaui surplus tertinggi sebelumnya pada 2007 sebesar USD 20,15 miliar.
Dia menyampaikan, situasi global yang penuh turbulensi saat ini diperkirakan masih akan tetap memberikan keuntungan pada harga komoditas dan menjadi durian runtuh (windfall) bagi kinerja ekspor komoditas Indonesia ke depan. Namun demikian, Pemerintah Indonesia terus melakukan antisipasi melalui penguatan faktor- faktor produksi di dalam negeri dan memprioritaskan program-program yang menjaga kestabilan harga dan ketersedian bahan pokok.
"Selain itu, Kementerian Perdagangan juga aktif melakukan diversifikasi akses pasar ekspor melalui sejumlah perjanjian perdagangan untuk tetap menjaga kinerja ekspor yang tumbuh sangat baik," pungkasnya.
(nng)
tulis komentar anda