Perang Putin Bikin Ekonomi Rusia Mundur 4 Tahun
Sabtu, 13 Agustus 2022 - 02:29 WIB
Pada hari Jumat, bank sentral menerbitkan draf prospek kebijakannya untuk tiga tahun ke depan, memperkirakan ekonomi akan memakan waktu hingga 2025 untuk kembali ke tingkat pertumbuhan potensial 1,5%-2,5%. Proyeksi bank untuk 2022-2024 tetap tidak berubah, dengan PDB diperkirakan akan menyusut masing-masing 4%-6% dan 1%-4% tahun ini dan berikutnya.
Laporan itu juga mencakup apa yang disebut skenario risiko di mana kondisi ekonomi global semakin memburuk dan ekspor Rusia berada di bawah sanksi tambahan. Jika itu terjadi, kemerosotan ekonomi Rusia tahun depan mungkin lebih dalam daripada selama krisis keuangan global pada tahun 2009 dan pertumbuhan baru akan berlanjut pada tahun 2025.
Respons pihak berwenang sejauh ini telah memastikan pendaratan yang lebih lembut untuk ekonomi Rusia yang diperkirakan analis pada satu titik akan berkontraksi 10% pada kuartal kedua. Ekonom dari bank termasuk JPMorgan Chase &Co. dan Citigroup Inc juga telah meningkatkan prospek mereka dan sekarang melihat output hanya turun 3,5% dalam setahun penuh.
Meski begitu, Bank rusia memperkirakan PDB akan menyusut 7% pada kuartal ini dan bahkan mungkin lebih banyak lagi dalam tiga bulan terakhir tahun 2022. Ia memperkirakan ekonomi terkontraksi 4,3% pada kuartal kedua.
Kebuntuan soal pengiriman energi, baik itu gas ataupun minyak mentah ke Eropa menimbulkan risiko baru bagi perekonomian. Penurunan bulanan dalam produksi minyak akan dimulai segera setelah pada bulan Agustus, menurut Badan Energi Internasional, yang memperkirakan produksi minyak mentah Rusia akan turun sekitar 20% pada awal tahun depan.
"Kemerosotan pada 2022 tidak akan sedalam dari yang diproyeksikan pada April," kata bank sentral dalam sebuah laporan tentang kebijakan moneter bulan ini.
"Pada saat yang sama, dampak guncangan pasokan mungkin bakal diperpanjang," bebernya.
Laporan itu juga mencakup apa yang disebut skenario risiko di mana kondisi ekonomi global semakin memburuk dan ekspor Rusia berada di bawah sanksi tambahan. Jika itu terjadi, kemerosotan ekonomi Rusia tahun depan mungkin lebih dalam daripada selama krisis keuangan global pada tahun 2009 dan pertumbuhan baru akan berlanjut pada tahun 2025.
Respons pihak berwenang sejauh ini telah memastikan pendaratan yang lebih lembut untuk ekonomi Rusia yang diperkirakan analis pada satu titik akan berkontraksi 10% pada kuartal kedua. Ekonom dari bank termasuk JPMorgan Chase &Co. dan Citigroup Inc juga telah meningkatkan prospek mereka dan sekarang melihat output hanya turun 3,5% dalam setahun penuh.
Meski begitu, Bank rusia memperkirakan PDB akan menyusut 7% pada kuartal ini dan bahkan mungkin lebih banyak lagi dalam tiga bulan terakhir tahun 2022. Ia memperkirakan ekonomi terkontraksi 4,3% pada kuartal kedua.
Kebuntuan soal pengiriman energi, baik itu gas ataupun minyak mentah ke Eropa menimbulkan risiko baru bagi perekonomian. Penurunan bulanan dalam produksi minyak akan dimulai segera setelah pada bulan Agustus, menurut Badan Energi Internasional, yang memperkirakan produksi minyak mentah Rusia akan turun sekitar 20% pada awal tahun depan.
"Kemerosotan pada 2022 tidak akan sedalam dari yang diproyeksikan pada April," kata bank sentral dalam sebuah laporan tentang kebijakan moneter bulan ini.
"Pada saat yang sama, dampak guncangan pasokan mungkin bakal diperpanjang," bebernya.
(akr)
tulis komentar anda