Matikan Aliran Gas ke Eropa, Ini Syarat Rusia Agar Pipa Nord Stream 1 Dibuka Kembali
Selasa, 06 September 2022 - 01:32 WIB
Perang Musim Dingin
Pipa dijadwalkan bakal dibuka kembali pada hari Sabtu, kemarin tetapi Gazprom membuat pengumuman tentang penutupan pipa pada hari Jumat tak lama setelah negara-negara G7 setuju untuk membatasi harga minyak Rusia sebagai upaya mendukung Ukraina.
Penetapan batas harga berarti negara-negara yang mendaftar akan diizinkan untuk membeli minyak Rusia dan produk minyak bumi yang diangkut melalui laut yang dijual pada atau di bawah batas harga. Tetapi Rusia mengatakan, tidak akan mengekspor ke negara-negara yang berpartisipasi dalam pembatasan tersebut.
Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson mengutarakan, bahwa tindakan Rusia tidak hanya dapat berisiko menyebabkan "perang musim dingin", tetapi berpotensi memiliki efek knock-on pada bisnis dan ekonomi yang lebih luas.
Pipa Nord Stream 1 membentang dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke Jerman timur laut dan dapat membawa hingga 170 juta meter kubik gas sehari. Jaringa pipa ini dimiliki dan dioperasikan oleh Nord Stream AG, sebagai pemegang saham mayoritasnya adalah Gazprom.
Ini bukan pertama kalinya sejak perang Rusia ke Ukraina bahwa pipa telah ditutup. Pada bulan Juli, Gazprom memutus pasokan sepenuhnya selama 10 hari, dengan alasan "pemeliharaan". Namun pasokan kembali dibuka kembali 10 hari kemudian, tetapi pada level yang jauh berkurang.
Pada awal pekan, kelompok negara-negara penghasil minyak atau OPEC+ telah mengumumkan sedikit pengurangan terhadap produksinya pada pertemuan bulanan.
Anggotanya yang mencakup Rusia mengatakan, produksi akan berkurang 100.000 barel per hari pada bulan Oktober, membalikkan peningkatan yang sekarang dikatakan hanya untuk September.
Pipa dijadwalkan bakal dibuka kembali pada hari Sabtu, kemarin tetapi Gazprom membuat pengumuman tentang penutupan pipa pada hari Jumat tak lama setelah negara-negara G7 setuju untuk membatasi harga minyak Rusia sebagai upaya mendukung Ukraina.
Penetapan batas harga berarti negara-negara yang mendaftar akan diizinkan untuk membeli minyak Rusia dan produk minyak bumi yang diangkut melalui laut yang dijual pada atau di bawah batas harga. Tetapi Rusia mengatakan, tidak akan mengekspor ke negara-negara yang berpartisipasi dalam pembatasan tersebut.
Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson mengutarakan, bahwa tindakan Rusia tidak hanya dapat berisiko menyebabkan "perang musim dingin", tetapi berpotensi memiliki efek knock-on pada bisnis dan ekonomi yang lebih luas.
Pipa Nord Stream 1 membentang dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke Jerman timur laut dan dapat membawa hingga 170 juta meter kubik gas sehari. Jaringa pipa ini dimiliki dan dioperasikan oleh Nord Stream AG, sebagai pemegang saham mayoritasnya adalah Gazprom.
Ini bukan pertama kalinya sejak perang Rusia ke Ukraina bahwa pipa telah ditutup. Pada bulan Juli, Gazprom memutus pasokan sepenuhnya selama 10 hari, dengan alasan "pemeliharaan". Namun pasokan kembali dibuka kembali 10 hari kemudian, tetapi pada level yang jauh berkurang.
Pada awal pekan, kelompok negara-negara penghasil minyak atau OPEC+ telah mengumumkan sedikit pengurangan terhadap produksinya pada pertemuan bulanan.
Anggotanya yang mencakup Rusia mengatakan, produksi akan berkurang 100.000 barel per hari pada bulan Oktober, membalikkan peningkatan yang sekarang dikatakan hanya untuk September.
(akr)
tulis komentar anda