Jaga Iklim Investasi di Bumi Nikel

Kamis, 22 September 2022 - 09:01 WIB
"Kalau menurut saya adakah contoh perusahaan yang saat ini dikelola sendiri maupun kerja sama dengan Pemprov Sulsel yang telah melakukan audit lingkungan setara Proper atau sejenisnya? Dan kalau pernah ada bagaimana hasilnya?," kata dia.

Penggerak Ekonomi

Kehadiran PT Vale di Sulsel memiliki andil dalam menggerakkan laju perekonomian, baik di tingkat daerah maupun nasional melalui ekspor nikel secara berkelanjutan. Komoditas ini masih menjadi andalan dan primadona ekspor dari tahun ke tahun, kontribusinya konsisten di atas 50 persen.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel merilis pada Juni 2022 menyebutkan jika nilai ekspor Sulawesi Selatan (Sulsel) sebesar USD163,36 juta atau naik 60,40 persen dari bulan yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar USD101,85 juta. Nikel masih menjadi komoditas ekspor terbesar dengan nilai USD91,61 juta.

Kepala BPS Sulsel, Suntono, mengatakan nikel masih menjadi bahan ekspor paling penting di Sulsel. Persentase nilai ekspornya pada Juni 2022 bahkan mencapai 56,08 persen dari total nilai ekspor. “Ekspor nikel memang selama ini menjadi yang terbesar di Sulsel. Nilai ekspor Juni 2022 ini saja naik cukup signifikan jika dibanding bulan yang sama tahun 2021 yang hanya USD63,01 juta,” ungkap Suntono, pada medio Agustus 2022.



Kata dia, negara tujuan ekspor Sulsel pada Juli 2022 dengan nilai lima terbesar yaitu ke Jepang dengan nilai sebesar USD95,64 juta (59,65 persen). Nilai ekspor ke Jepang meningkat sebesar 17,29 persen, sementara ekspor terbesar Sulsel pada Juli 2022 melalui Pelabuhan Malili dengan nilai sebesar USD90,18 juta (56,25 persen).

Jika merujuk pada pada periode Januari-Juli 2022, total ekspor nikel sebesar USD654,72 juta atau setara dengan Rp9,8 triliun dengan andil sebesar 58,73 persen.

Kontribusi PT Vale dalam menopang perekonomian tidak hanya tercermin dari capaian ekspor, tapi juga memberikan multiplier efek pada sektor lainnya. Termasuk dalam membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal.

Saat ini, setidaknya ada 9.000 pekerja (karyawan dan kontraktor) dari masyarakat lokal maupun seantero nusantara. Hampir 87 persen karyawan adalah masyarakat lokal Kabupaten Lutim, tempat tambang dan pabrik perusahaan beroperasi saat ini. Secara keseluruhan, ada 99,7 persen pekerja merupakan warga negara Indonesia.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More