Jaga Iklim Investasi di Bumi Nikel
Kamis, 22 September 2022 - 09:01 WIB
Usulkan Tudang Sipulung
Penolakan Gubernur Sudirman atas perpanjangan kontrak karya PT Vale menjadi IUPK masih terus menuai pro-kontra. Ada yang ikut menolak, namun tidak sedikit pula yang mendukung agar kontrak PT Vale diperpanjang, khususnya masyarakat Lutim.
Ketua Kerukunan Wawaina Asli Sorowako (KWAS), Andi Baso Makmur, mengusulkan agar dilakukan tudang sipulung dengan mengundang seluruh pihak untuk mencari solusi atas pro-kontra kelanjutan kontrak PT Vale. Pemerintah diingatkan agar mengambil keputusan secara bijak.
"Intinya kita tidak boleh men-judge, mari duduk bersama-sama, kita bicarakan, ya tudang sipulung. Ini harusnya pemerintah provinsi dan kabupaten, begitu juga DPRD membuka ruang. Hadirkan pihak PT Vale dan undang tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda," tuturnya.
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Sorowako (Hipso) itu mengimbuhkan selama ini kontribusi PT Vale untuk masyarakat dan daerah sudah cukup terasa. Dari sisi pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun kontraktor lokal pun telah berjalan, meski memang masih harus ditingkatkan. Misalnya, dengan menyusun regulasi kewajiban bagi kontraktor nasional untuk menggandeng kontraktor lokal untuk setiap pekerjaan.
Tidak kalah penting, Andi Baso sebagai putra daerah memberikan apresiasi atas praktik tambang berkelanjutan ala PT Vale. Selama 54 tahun, perseroan dinilainya mampu menjaga ekosistem lingkungan tetap hijau. Terbukti dengan terjaganya kualitas dan kejernihan air Danau Matano.
Olehnya itu, Gubernur Sudirman diharapkannya membuka ruang dialog, bukan malah bersikukuh menolak perpanjangan kontrak perseroan. Kontribusi minim yang disuarakan sebenarnya bukan murni kesalahan PT Vale, karena perseroan hanya mengikuti aturan perihal distribusi setoran pajak dan non-pajak.
Penolakan Gubernur Sudirman atas perpanjangan kontrak karya PT Vale menjadi IUPK masih terus menuai pro-kontra. Ada yang ikut menolak, namun tidak sedikit pula yang mendukung agar kontrak PT Vale diperpanjang, khususnya masyarakat Lutim.
Baca Juga
Ketua Kerukunan Wawaina Asli Sorowako (KWAS), Andi Baso Makmur, mengusulkan agar dilakukan tudang sipulung dengan mengundang seluruh pihak untuk mencari solusi atas pro-kontra kelanjutan kontrak PT Vale. Pemerintah diingatkan agar mengambil keputusan secara bijak.
"Intinya kita tidak boleh men-judge, mari duduk bersama-sama, kita bicarakan, ya tudang sipulung. Ini harusnya pemerintah provinsi dan kabupaten, begitu juga DPRD membuka ruang. Hadirkan pihak PT Vale dan undang tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda," tuturnya.
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Sorowako (Hipso) itu mengimbuhkan selama ini kontribusi PT Vale untuk masyarakat dan daerah sudah cukup terasa. Dari sisi pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun kontraktor lokal pun telah berjalan, meski memang masih harus ditingkatkan. Misalnya, dengan menyusun regulasi kewajiban bagi kontraktor nasional untuk menggandeng kontraktor lokal untuk setiap pekerjaan.
Tidak kalah penting, Andi Baso sebagai putra daerah memberikan apresiasi atas praktik tambang berkelanjutan ala PT Vale. Selama 54 tahun, perseroan dinilainya mampu menjaga ekosistem lingkungan tetap hijau. Terbukti dengan terjaganya kualitas dan kejernihan air Danau Matano.
Olehnya itu, Gubernur Sudirman diharapkannya membuka ruang dialog, bukan malah bersikukuh menolak perpanjangan kontrak perseroan. Kontribusi minim yang disuarakan sebenarnya bukan murni kesalahan PT Vale, karena perseroan hanya mengikuti aturan perihal distribusi setoran pajak dan non-pajak.
Lihat Juga :
tulis komentar anda