Wawancara Dubes RI untuk Inggris Raya, Dr Desra Percaya: Hubungan Ekonomi RI-Inggris Masuki Babak Baru
Rabu, 05 Oktober 2022 - 16:51 WIB
Bagaimana kesan dan pesan Anda selama mengikuti acara tersebut?
Prosesi pemakamannya khidmat dan menggugah jiwa. Pengelolaannya sangat serius, terutama dari segi protokol, mengingat pengelolanya adalah menteri. Hal paling unik adalah semua tamu datang naik bus yang disediakan, baik itu presiden ataupun kaisar. Setiba di lokasi, semua tamu harus mengisi buku duka cita.
Setelah itu, di Westminster Hall, kita berjalan masuk untuk menaiki podium dan memberikan salam hormat. Pemakamannya sendiri dilakukan di Westminster Abbey, sebuah gereja agung yang juga sering digunakan sebagai tempat tradisional penobatan raja atau ratu baru. Saya melihat acara ini dijalankan profesional.
Selama berada di Inggris, saya sudah pernah jalan ke mana-mana ke berbagai blok dan sudut kota. Dari pengalaman saya berkeliling, Ratu Elizabeth II sangat dihormati, dicintai, dan disayang oleh rakyatnya, juga oleh dunia internasional. Beliau sering disebut sebagai soft power Inggris. Ini merupakan hal yang luar biasa.
Saya pribadi tidak memiliki kedekatan dengan Ratu Elizabeth II. Tapi, saya pernah bertemu dan berbincang dengan beliau. Menurut saya, beliau termasuk orang yang memiliki ingatan bagus, perhatian, dan tajam. Beliau tetap nyambung saat saya bercerita tentang pengalaman sekolah di Inggris dan kesukaan terhadap soap opera.
Beliau sendiri juga bercerita tentang kunjungannya ke Bali. Dia bilang bahwa Indonesia merupakan negara multibudaya, cantik, dan ramah. Beliau juga murah senyum dan sangat interaktif. Saya akui saya tak punya ikatan yang kuat dengan beliau. Tapi, saya mengerti kenapa orang-orang di Inggris sangat menghormati beliau.
Apakah kematian Ratu Elizabeth II yang kini digantikan Raja Charles III akan memengaruhi hubungan Inggris dengan Indonesia?
Kalau pengaruh secara signifikan tidak ada. Sebab, selain tren hubungan kedua negara sudah berkembang baik, positif, dan kuat, kita perlu ingat bahwa keluarga Kerajaan masuk dalam Monarki Konstitusional. Artinya, sama seperti Ratu Elizabeth II, Raja Charles III tidak memiliki hak untuk terlibat langsung dalam politik.
Secara khusus, bersama istrinya (Diana), Raja Charles III juga pernah berkunjung ke Indonesia pada 1989 saat masih menjadi Pangeran Wales. Dia mengunjungi berbagai destinasi di Tanah Air, mulai dari Taman Mini Indonesia di Jakarta, Kraton di Yogyakarta, Borobudur, hingga Bali. Dia kemudian datang lagi pada 2008.
(Baca juga:Dubes Inggris: AUKUS Junjung Tinggi Non Proliferasi Nuklir)
Prosesi pemakamannya khidmat dan menggugah jiwa. Pengelolaannya sangat serius, terutama dari segi protokol, mengingat pengelolanya adalah menteri. Hal paling unik adalah semua tamu datang naik bus yang disediakan, baik itu presiden ataupun kaisar. Setiba di lokasi, semua tamu harus mengisi buku duka cita.
Setelah itu, di Westminster Hall, kita berjalan masuk untuk menaiki podium dan memberikan salam hormat. Pemakamannya sendiri dilakukan di Westminster Abbey, sebuah gereja agung yang juga sering digunakan sebagai tempat tradisional penobatan raja atau ratu baru. Saya melihat acara ini dijalankan profesional.
Selama berada di Inggris, saya sudah pernah jalan ke mana-mana ke berbagai blok dan sudut kota. Dari pengalaman saya berkeliling, Ratu Elizabeth II sangat dihormati, dicintai, dan disayang oleh rakyatnya, juga oleh dunia internasional. Beliau sering disebut sebagai soft power Inggris. Ini merupakan hal yang luar biasa.
Saya pribadi tidak memiliki kedekatan dengan Ratu Elizabeth II. Tapi, saya pernah bertemu dan berbincang dengan beliau. Menurut saya, beliau termasuk orang yang memiliki ingatan bagus, perhatian, dan tajam. Beliau tetap nyambung saat saya bercerita tentang pengalaman sekolah di Inggris dan kesukaan terhadap soap opera.
Beliau sendiri juga bercerita tentang kunjungannya ke Bali. Dia bilang bahwa Indonesia merupakan negara multibudaya, cantik, dan ramah. Beliau juga murah senyum dan sangat interaktif. Saya akui saya tak punya ikatan yang kuat dengan beliau. Tapi, saya mengerti kenapa orang-orang di Inggris sangat menghormati beliau.
Apakah kematian Ratu Elizabeth II yang kini digantikan Raja Charles III akan memengaruhi hubungan Inggris dengan Indonesia?
Kalau pengaruh secara signifikan tidak ada. Sebab, selain tren hubungan kedua negara sudah berkembang baik, positif, dan kuat, kita perlu ingat bahwa keluarga Kerajaan masuk dalam Monarki Konstitusional. Artinya, sama seperti Ratu Elizabeth II, Raja Charles III tidak memiliki hak untuk terlibat langsung dalam politik.
Secara khusus, bersama istrinya (Diana), Raja Charles III juga pernah berkunjung ke Indonesia pada 1989 saat masih menjadi Pangeran Wales. Dia mengunjungi berbagai destinasi di Tanah Air, mulai dari Taman Mini Indonesia di Jakarta, Kraton di Yogyakarta, Borobudur, hingga Bali. Dia kemudian datang lagi pada 2008.
(Baca juga:Dubes Inggris: AUKUS Junjung Tinggi Non Proliferasi Nuklir)
Lihat Juga :
tulis komentar anda