Bukan Saat Menjadi Menko Maritim dan Investasi, Ternyata Ini Kebahagiaan Luhut
Jum'at, 07 Oktober 2022 - 17:05 WIB
JAKARTA - Kebahagiaan bagi seorang Luhut Binsar Pandjaitan ternyata bukan saat dirinya menjadi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi , tapi saat Ia menjadi seorang tentara . Hal ini diungkapkan saat peluncuran buku LUHUT: Biografi Luhut Binsar Pandjaitan karya Noorca M. Massardi di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022).
"Kalau orang tanya saya, mana yang paling bahagia di dalam hidup kamu? Saya tetap jawab, waktu saya Tentara, waktu saya di Kopasus, waktu saya di Gultor, itu yang paling saya nikmati," ujar Menko Luhut.
Ia mengaku senang sebab bisa menjadi bagian untuk mereorganisasi Kopassus, sebab menurutnya dulu Kopassus tidak memiliki spesialisasi.
"Saya panggil pak Sintong, Bang, kalau Kopassus harus ada spesialisasinya, karena saya belajar di tempat lain, karena pengalaman-pengalaman operasi kami," tandasnya.
"Jadi Anda mau tanya apapun sekarang, previllege yang saya dapatkan di negeri ini. Tetap yang paling saya nikmati, waktu saya menjadi komandan detasemen 81 karena saya yang membentuk itu," pungkasnya.
Karir Luhut di dunia militer dimulai Tahun 1967. Luhut mengawali dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat dan 3 tahun kemudian meraih predikat sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD. Di kalangan militer dia dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81. Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya mulai dari Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.
Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus. Dia menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.
"Kalau orang tanya saya, mana yang paling bahagia di dalam hidup kamu? Saya tetap jawab, waktu saya Tentara, waktu saya di Kopasus, waktu saya di Gultor, itu yang paling saya nikmati," ujar Menko Luhut.
Ia mengaku senang sebab bisa menjadi bagian untuk mereorganisasi Kopassus, sebab menurutnya dulu Kopassus tidak memiliki spesialisasi.
"Saya panggil pak Sintong, Bang, kalau Kopassus harus ada spesialisasinya, karena saya belajar di tempat lain, karena pengalaman-pengalaman operasi kami," tandasnya.
"Jadi Anda mau tanya apapun sekarang, previllege yang saya dapatkan di negeri ini. Tetap yang paling saya nikmati, waktu saya menjadi komandan detasemen 81 karena saya yang membentuk itu," pungkasnya.
Karir Luhut di dunia militer dimulai Tahun 1967. Luhut mengawali dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat dan 3 tahun kemudian meraih predikat sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD. Di kalangan militer dia dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81. Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya mulai dari Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.
Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus. Dia menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.
(akr)
tulis komentar anda