Buruh Ungkap Ancaman Resesi Bisa Dimanfaatkan Pengusaha Hitam

Rabu, 02 November 2022 - 16:27 WIB
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan Menaker jangan menakut-nakuti rakyat dengan ancaman resesi. Foto/MPI
JAKARTA - Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) akan menggelar unjuk rasa di kantor Menteri Ketenagakerjaan pada Jumat depan (4/11/2022). Dalam aksi itu, ada tiga tuntutan yang akan diusung.



Pertama menuntut kenaikan upah minimum kota (UMK) 2023 sebesar 13%. Kedua, menolak PHK dengan dalih resesi, dan terakhir menolak omnibus law.



Presiden Partai Buruh yang juga Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan, berdasarkan fakta-fakta yang dimiliki, tidak ada PHK terhadap 45 ribu pekerja garmen dan tekstil sebagaimana yang disebut kalangan pengusaha. Termasuk, tidak benar ada PHK di sektor otomotif.

"Itu bohong, karena 70% perusahaan otomotif adalah anggota FSPMI. Dan kami melihat tidak ada PHK. Kami meminta kepada menteri terkait jangan menakut-nakuti rakyat dan menjadi provokator tahun 2023 ekonomi gelap dan akan ada resesi global yang akan melanda Indonesia," tegas Said di Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Sebagai ILO Governing Body, Said mengatakan bahwa benar ada fakta di tahun 2023, dimulai di akhir tahun ini, ada tanda-tanda resesi melanda dunia. Secara teori resesi akan terjadi manakala ekonomi dalam dua quartal berturut-turut negatif. Sementara itu, untuk Indonesia pertumbuhan ekonominya positif sehingga bisa dikatakan tidak ada resesi.

"Eropa, Amerika, sebagian negara Asia dan Afrika ada yang negatif. Inggris mengalami lonjakan inflasi 10,1%. Jerman inflasinya meningkat, tetapi ekonomi Indonesia justru tumbuh," kata Said.

Ekonomi Indonesia di kuartal dua tumbuh 5,1% dan kuartal tiga tumbuh 5%. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia nomor tiga dunia, setelah India dan Filipina.

"Jangan takut-takuti rakyat. Itu tugasmu," kata Said.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More