Forum G20 Akan Bawa Angin Segar untuk Ekonomi dan Pariwisata
Kamis, 03 November 2022 - 19:51 WIB
JAKARTA - Mengemban jabatan Presidensi G20 tidak hanya menjadi sebuah prestasi luar biasa bagi Indonesia, namun juga memberikan angin segar bagi pertumbuhan ekonomi di masa pandemi. Tanggung jawab yang diemban oleh pemerintah tentu berpengaruh karena Indonesia bisa mengambil peluang-peluang ada yang ada untuk meningkatkan ekonomi agar lebih kuat sehingga dapat membuka lowongan pekerjaan.
“Harapannya G20 dapat dimanfaatkan Indonesia untuk dapat menimbulkan kesepakatan bisnis baru bagi pengusaha yang mengikuti side event G20 sehingga usaha akan bergerak dan dapat membuka lowongan pekerjaan usia produktif,” kata Dwini Handayani, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ketua Prodi Magister Ekonomi Kependudukan dan Ketenagakerjaan UI, dikutip Kamis (3/11/2022).
Dwini mengatakan dirinya sangat menyoroti berbagai peluang yang harus didapat Indonesia. Seraya menambahkan bahwa sektor pariwisata juga berdampak dari adanya G20.
“Memperkenalkan tempat pariwisata baru di Indonesia kepada delegasi G20, sehingga akan makin tumbuh dan percayanya wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia, dan hasilnya bisa meningkatkan pendapatan daerah,” tambah Dwini.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bahkan menargetkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang akan menambah cadangan devisa dari sektor wisata sebesar USD100-150 juta. Angka tersebut ia perhitungkan dari kunjungan 50 ribu wisatawan mancanegara selama agenda internasional berlangsung.
“Kami menargetkan (pengeluaran) antara USD2.000 per wisatawan atau per peserta konferensi,” ujar Sandiaga.
G20 sendiri merupakan forum ekonomi utama dunia yang dihelat November ini di Bali. Event G20 memiliki arti penting di mata dunia karena secara kolektif mewakili sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan global dan 85% perekonomian dunia.
“Harapannya G20 dapat dimanfaatkan Indonesia untuk dapat menimbulkan kesepakatan bisnis baru bagi pengusaha yang mengikuti side event G20 sehingga usaha akan bergerak dan dapat membuka lowongan pekerjaan usia produktif,” kata Dwini Handayani, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ketua Prodi Magister Ekonomi Kependudukan dan Ketenagakerjaan UI, dikutip Kamis (3/11/2022).
Dwini mengatakan dirinya sangat menyoroti berbagai peluang yang harus didapat Indonesia. Seraya menambahkan bahwa sektor pariwisata juga berdampak dari adanya G20.
“Memperkenalkan tempat pariwisata baru di Indonesia kepada delegasi G20, sehingga akan makin tumbuh dan percayanya wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia, dan hasilnya bisa meningkatkan pendapatan daerah,” tambah Dwini.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bahkan menargetkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang akan menambah cadangan devisa dari sektor wisata sebesar USD100-150 juta. Angka tersebut ia perhitungkan dari kunjungan 50 ribu wisatawan mancanegara selama agenda internasional berlangsung.
“Kami menargetkan (pengeluaran) antara USD2.000 per wisatawan atau per peserta konferensi,” ujar Sandiaga.
G20 sendiri merupakan forum ekonomi utama dunia yang dihelat November ini di Bali. Event G20 memiliki arti penting di mata dunia karena secara kolektif mewakili sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan global dan 85% perekonomian dunia.
(uka)
tulis komentar anda