Jalani Fit and Proper Test, Seluruh Calon Deputi Berasal dari Internal BI

Rabu, 08 Juli 2020 - 07:02 WIB
Apabila terpilih menjadi deputi gubernur BI untuk masa jabatan 2020-2025, Aida telah memaparkan agenda kerja ke depan. Ada tiga strategi utama pertama mengoptimalkan bauran kebijakan utama BI seperti moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. "Kebijakan moneter yang bersifat antisipatif (forward looking) tetap akan dikedepankan di era peradaban baru," ungkapnya.

Kedua, kebijakan utama ditopang oleh kebijakan pendukung seperti pendalam pasar keuangan untuk mendukung kesinambungan sumber pembiayaan ekonomi dan meredam gejolak di pasar keuangan. Selain itu, pengembangan potensi keuangan syariah untuk mengoptimalkan teknologi digital demi menumbuhkembangkan inovasi dan mendukung perekonomian. Ketiga, pengembangan UMKM. “Langkah strategis integrasi ekonomi dan keuangan digital diarahkan pada pemanfaatan inovasi digital pada penguatan UMKM," katanya.

Calon deputi gubernur BI lain, Juda Agung, juga patut diperhitungkan. Juda, yang saat ini asisten gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Makrorudensial, memiliki banyak pengalaman di bidang riset ekonomi dan kebijakan moneter. (Baca juga: Pendidikan Swasta Angkat Bendera Putih, IPM Dikhawatirkan Jeblok)

Pada 2017 Juda pernah menjabat kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, kemudian sebagai executive director SEAVG-IMF di Washington sebelum menjabat sebagai asisten gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial. Sejalan dengan bidang yang digeluti, Juda telah menulis dan memublikasikan beberapa hasil penelitian, antara lain di bidang moneter dan sistem keuangan.

Juda memaparkan, 6 visi ke depan apabila terpilih menjadi deputi gubernur BI kelak. Visi pertama, penyelamatan dan pemulihan ekonomi dan keuangan. Pemulihan ekonomi dilakukan melalui sebuah tahapan yang sesuai dengan prioritas yang dihadapi. Ada tiga fase, yakni fase penyelamatan ekonomi, lalu fase pemulihan serta fase normalisasi kebijakan. Visi kedua, mencegah peningkatan risiko SSK dan penguatan koordinasi KSSK. "Langkah pencegahan peningkatan risiko SSK dilakukan melalui jalur institusi keuangan dan pasar keuangan," ungkapnya.

Ketiga, mendorong ekonomi dan keuangan inklusif, yakni dengan mempersempit kesenjangan dan menurunkan kemiskinan. Keempat, menavigasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital. Kelima, pendalaman pasar keuangan dan mendorong green financing. Keenamnya, memperkuat kerangka kebijakan makroprudensial. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)

Beda dengan itu, calon deputi gubernur BI Doni P Joewono bakal melakukan uji kepatutan dan kelayakan hari ini, Rabu (8/7/2020). Doni memiliki pengalaman pada bidang ekonomi dan keuangan regional, sistem keuangan, manajemen intern, sektor riil dan UMKM, serta strategi organisasi dan manajemen sumber daya manusia.

Menurut pengamat ekonomi Piter Abdullah, kandidat Deputi Gubernur BI sudah layak secara kompetensi. Menurut dia, siapa pun yang terpilih nantinya, diharapkan dapat membawa semangat baru, membantu BI untuk Lebih bekerja sama dalam menyejahterakan masyarakat Indonesia. (Kunthi Fahmar Sandy/Rakhmat Baihaqi)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More