Krisis Energi Eropa Akan Berlangsung Bertahun-tahun, Industri Beri Sinyal Peringatan
Jum'at, 25 November 2022 - 07:41 WIB
Kepala originasi LNG Asia di pedagang energi Jepang Jera Global Markets, Kosuke Tanaka mengatakan, pasar gas saat ini diimbangi dengan penurunan permintaan, termasuk peralihan bahan bakar dari minyak dan batu bara. "Dan kami masih akan membutuhkan respons permintaan seperti itu untuk menyeimbangkan pasar di tahun-tahun mendatang."
Penyimpanan gas Eropa pada akhir September 2022, ketika permintaan pemanasan biasanya mulai meningkat, mencapai sekitar 90% tahun ini. Secara luas capaian itu sejalan dengan rata-rata lima tahun sebelumnya sebesar 86%, meski Rusia mematikan sebagian besar pasokan gas dalam beberapa bulan terakhir.
Selain penurunan permintaan —rumah tangga dan industri telah mengurangi permintaan sebesar 13% secara year to year dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun, menurut lembaga think-tank Bruegel. Sementara itu kawasan Benua Biru telah berhasil mengimpor LNG hingga sentuh rekor, dibantu oleh permintaan China yang lesu. Terlebih China juga mengekspor kelebihan LNG ke Eropa.
Namun para pelaku industri energi mengingatkan, penuhnya tanki penyimpanan dapat memunculkan rasa puas diri yang berlebihan. Mereka juga memperingatkan bahwa gas dari pipa Rusia ke Eropa akan jatuh ke level yang tidak dapat diabaikan pada tahun depan, menghasilkan kesenjangan yang lebih besar untuk diisi.
Sedangkan China juga dapat secara bertahap melonggarkan kebijakan nol Covid dan mengkonsumsi lebih banyak gas daripada tahun lalu.
Berbicara di KTT FT, kepala eksekutif Vitol, Russell Hardy mengatakan, harga gas harus terus cukup tinggi untuk menekan permintaan bahan bakar selama musim panas dari pengguna industri untuk mengisi ulang penyimpanan dan menjaga lampu tetap menyala.
Harga gas Eropa rata-rata saat ini 108 euro per megawatt jam, lebih dari empat kali lipat rata-rata dekade sebelumnya. "Harga tinggi bisa menekan permintaan setiap bulan untuk musim panas mendatang. Ini bukan hal yang baik - ini adalah hal yang benar-benar mengerikan bagi bisnis Eropa dan itulah asal mula resesi," katanya.
Analis pasar gas Eropa di konsultan komoditas ICIS, Paula Di Mattia juga menunjukkan bahwa dalam lima dari tujuh skenario, Eropa dapat menuju musim dingin 2023-2024 dengan lokasi penyimpanan gas hanya 65% dari kapasitas, level itu akan menjadi yang terendah setidaknya sejak 2016, ketika catatan dimulai.
Analisis mengasumsikan sebagian besar aliran pipa Rusia ke Eropa akan tetap terputus, tidak termasuk pipa TurkStream selatan.
Skenario lain yang membuat Eropa memiliki tingkat penyimpanan yang cukup harus disertai penurunan permintaan yang signifikan baik di musim dingin atau sepanjang November 2022 hingga September 2023. Ditambah serta meningkatkan impor LNG menjadi 440 juta meter kubik sehari, melebihi dari tahun ini.
Penyimpanan gas Eropa pada akhir September 2022, ketika permintaan pemanasan biasanya mulai meningkat, mencapai sekitar 90% tahun ini. Secara luas capaian itu sejalan dengan rata-rata lima tahun sebelumnya sebesar 86%, meski Rusia mematikan sebagian besar pasokan gas dalam beberapa bulan terakhir.
Selain penurunan permintaan —rumah tangga dan industri telah mengurangi permintaan sebesar 13% secara year to year dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun, menurut lembaga think-tank Bruegel. Sementara itu kawasan Benua Biru telah berhasil mengimpor LNG hingga sentuh rekor, dibantu oleh permintaan China yang lesu. Terlebih China juga mengekspor kelebihan LNG ke Eropa.
Namun para pelaku industri energi mengingatkan, penuhnya tanki penyimpanan dapat memunculkan rasa puas diri yang berlebihan. Mereka juga memperingatkan bahwa gas dari pipa Rusia ke Eropa akan jatuh ke level yang tidak dapat diabaikan pada tahun depan, menghasilkan kesenjangan yang lebih besar untuk diisi.
Sedangkan China juga dapat secara bertahap melonggarkan kebijakan nol Covid dan mengkonsumsi lebih banyak gas daripada tahun lalu.
Berbicara di KTT FT, kepala eksekutif Vitol, Russell Hardy mengatakan, harga gas harus terus cukup tinggi untuk menekan permintaan bahan bakar selama musim panas dari pengguna industri untuk mengisi ulang penyimpanan dan menjaga lampu tetap menyala.
Harga gas Eropa rata-rata saat ini 108 euro per megawatt jam, lebih dari empat kali lipat rata-rata dekade sebelumnya. "Harga tinggi bisa menekan permintaan setiap bulan untuk musim panas mendatang. Ini bukan hal yang baik - ini adalah hal yang benar-benar mengerikan bagi bisnis Eropa dan itulah asal mula resesi," katanya.
Analis pasar gas Eropa di konsultan komoditas ICIS, Paula Di Mattia juga menunjukkan bahwa dalam lima dari tujuh skenario, Eropa dapat menuju musim dingin 2023-2024 dengan lokasi penyimpanan gas hanya 65% dari kapasitas, level itu akan menjadi yang terendah setidaknya sejak 2016, ketika catatan dimulai.
Analisis mengasumsikan sebagian besar aliran pipa Rusia ke Eropa akan tetap terputus, tidak termasuk pipa TurkStream selatan.
Skenario lain yang membuat Eropa memiliki tingkat penyimpanan yang cukup harus disertai penurunan permintaan yang signifikan baik di musim dingin atau sepanjang November 2022 hingga September 2023. Ditambah serta meningkatkan impor LNG menjadi 440 juta meter kubik sehari, melebihi dari tahun ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda