10 Kebangkrutan Raksasa Ritel Amerika Serikat dalam 5 Tahun Terakhir
Rabu, 11 Januari 2023 - 13:18 WIB
Jaringan toko mainan terbesar AS dan pemilik Babies "R" Us, mengajukan perlindungan kebangkrutan pada akhir 2017, usai terbebani tumpukan utang sebesar USD 2,5 miliar. Pada saat itu kebangkrutan Toys "R" Us menjadi keruntuhan terbesar peritel AS sejak Kmart pada tahun 2002.
5. Neiman Marcus
Aset: USD 7.55 miliar
Kewajiban: USD 6.79 miliar
Toko: Hampir 70
Jaringan department store mewah asal AS ini terlilit utang setelah pengambilalihan ekuitas swasta hingga akhirnya mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Mei 2020.
CEO dari peritel yang sudah berusia hampir 113 tahun itu menyalahkan, pandemi sebagai gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pernyataan itu setelah restrukturisasi yang dilakukan menghilangkan utang lebih dari USD 4 miliar.
6. J. Crew Group Inc
Aset: USD 1.59 miliar
Kewajiban: USD 2.95 miliar
Toko: 491
Chinos Holdings, induk dari peritel pakaian jadi, mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Mei 2020 dengan rencana untuk menghapus utang sebesar USD 1.65 miliar sebagai imbalan untuk menyerahkan kepemilikan kepada pemberi pinjaman.
J Crew dikenal dengan brand pakaian preppy yang disukai oleh mantan ibu negara Michelle Obama. Mereka menjadi korban pertama peritel besar akibat dari Pandemi Covid-19.
7. Tailored Brands
Aset: USD 2.48 miliar
Kewajiban: USD 2.84 miliar
Toko: Lebih dari 1.400
Pemilik ritel pakaian yang mengkhususkan pada tuksedo dan setelan pria itu mengajukan kebangkrutan pada Agustus 2020. Setalahnya pada bulan Desember, Men's Wearhouse itu berhasil menghapus utang sebesar USD 686 juta.
8. Claire's Stores
Aset: USD 2 miliar
Kewajiban: USD 2.52 miliar
Toko: Sekitar 1.600
Peritel penjual perhiasan mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada Maret 2018, usai terdampak menyusutnya pengunjung mal akibat konsumen banyak yang beralih ke online.
Perusahaan kemudian bangkit dari kebangkrutan pada Oktober 2018 setelah menghilangkan utang USD 1.9 miliar. Selanjutnya mengajukan untuk go public lagi pada akhir 2021, didukung oleh Goldman Sachs.
9. Nine West Holdings Inc
Aset: USD 988 juta
Kewajiban: USD 1.94 miliar
Toko: Sekitar 70
5. Neiman Marcus
Aset: USD 7.55 miliar
Kewajiban: USD 6.79 miliar
Toko: Hampir 70
Jaringan department store mewah asal AS ini terlilit utang setelah pengambilalihan ekuitas swasta hingga akhirnya mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Mei 2020.
CEO dari peritel yang sudah berusia hampir 113 tahun itu menyalahkan, pandemi sebagai gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pernyataan itu setelah restrukturisasi yang dilakukan menghilangkan utang lebih dari USD 4 miliar.
6. J. Crew Group Inc
Aset: USD 1.59 miliar
Kewajiban: USD 2.95 miliar
Toko: 491
Chinos Holdings, induk dari peritel pakaian jadi, mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Mei 2020 dengan rencana untuk menghapus utang sebesar USD 1.65 miliar sebagai imbalan untuk menyerahkan kepemilikan kepada pemberi pinjaman.
J Crew dikenal dengan brand pakaian preppy yang disukai oleh mantan ibu negara Michelle Obama. Mereka menjadi korban pertama peritel besar akibat dari Pandemi Covid-19.
7. Tailored Brands
Aset: USD 2.48 miliar
Kewajiban: USD 2.84 miliar
Toko: Lebih dari 1.400
Pemilik ritel pakaian yang mengkhususkan pada tuksedo dan setelan pria itu mengajukan kebangkrutan pada Agustus 2020. Setalahnya pada bulan Desember, Men's Wearhouse itu berhasil menghapus utang sebesar USD 686 juta.
8. Claire's Stores
Aset: USD 2 miliar
Kewajiban: USD 2.52 miliar
Toko: Sekitar 1.600
Peritel penjual perhiasan mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada Maret 2018, usai terdampak menyusutnya pengunjung mal akibat konsumen banyak yang beralih ke online.
Perusahaan kemudian bangkit dari kebangkrutan pada Oktober 2018 setelah menghilangkan utang USD 1.9 miliar. Selanjutnya mengajukan untuk go public lagi pada akhir 2021, didukung oleh Goldman Sachs.
9. Nine West Holdings Inc
Aset: USD 988 juta
Kewajiban: USD 1.94 miliar
Toko: Sekitar 70
tulis komentar anda