Jangan Asal Klik! Simak Imbauan Polri dan BRI Agar Terhindar dari Penipuan Online
loading...
A
A
A
Melansir laman patrolisiber.id, masyarakat harus mewaspadai phishing yaitu suatu metode peretasan yang dilakukan dengan cara mengelabuhi target dengan menyediakan halaman palsu yang "seolah-olah" berasal dari perusahaan terkenal.
Bagi yang pernah mendapat surel berisi ajakan untuk mengakses link tertentu dengan iming-iming hadiah, berhati-hatilah karena begitu link itu diklik artinya sama saja dengan memberi akses ke pelaku kejahatan untuk mengambil data pribadi pemilik akun seperti nama lengkap, alamat, nomor kartu kredit, nomor telepon.
Data-data itu dapat digunakan oleh para peretas untuk mengambil alih akun dan bisa juga digunakan untuk melakukan praktik penipuan.
Mengutip laman Cyber Security Hub, serangan phishing melonjak pada tahun 2022 dan diproyeksikan bakal meningkat pada tahun ini. Penurunan ekonomi yang dipicu pandemi dan ketidakpastian global menjadi salah satu pemicu meningkatnya aksi penipuan.
Di sisi lain, banyak lembaga keuangan yang masih belum siap untuk mengidentifikasi dan mengambil tindakan atas serangan penipuan yang sedemikian terkoordinasi dan terstruktur.
Adapun kesalahan manusia atau human error diprediksi akan tetap menjadi faktor utama ancaman keamanan siber pada tahun 2023.
Pada tahun 2022, penelitian dari World Economic Forum mendapati bahwa 95% masalah keamanan siber jika ditelusuri penyebabnya terkait human error atau kelalaian pengguna. Untuk itu, masyarakat selain harus waspada juga hendaknya meningkatkan pengetahuan dan literasi digital.
Bagi yang pernah mendapat surel berisi ajakan untuk mengakses link tertentu dengan iming-iming hadiah, berhati-hatilah karena begitu link itu diklik artinya sama saja dengan memberi akses ke pelaku kejahatan untuk mengambil data pribadi pemilik akun seperti nama lengkap, alamat, nomor kartu kredit, nomor telepon.
Data-data itu dapat digunakan oleh para peretas untuk mengambil alih akun dan bisa juga digunakan untuk melakukan praktik penipuan.
Mengutip laman Cyber Security Hub, serangan phishing melonjak pada tahun 2022 dan diproyeksikan bakal meningkat pada tahun ini. Penurunan ekonomi yang dipicu pandemi dan ketidakpastian global menjadi salah satu pemicu meningkatnya aksi penipuan.
Di sisi lain, banyak lembaga keuangan yang masih belum siap untuk mengidentifikasi dan mengambil tindakan atas serangan penipuan yang sedemikian terkoordinasi dan terstruktur.
Adapun kesalahan manusia atau human error diprediksi akan tetap menjadi faktor utama ancaman keamanan siber pada tahun 2023.
Pada tahun 2022, penelitian dari World Economic Forum mendapati bahwa 95% masalah keamanan siber jika ditelusuri penyebabnya terkait human error atau kelalaian pengguna. Untuk itu, masyarakat selain harus waspada juga hendaknya meningkatkan pengetahuan dan literasi digital.
(ind)