Pertamina Geothermal Resmi IPO, Intip Rencana Bisnisnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melakukan penawaran umum perdana saham/ initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) . Anak usaha PT Pertamina (Persero) itu melepas 13,35 miliar saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan rentang harga pelaksanaan di Rp 820 - Rp 945 per saham. Sehingga total dana yang diperoleh mencapai Rp 8,49 triliun hingga Rp 9,78 triliun.
Manajemen PGEO mengatakan seluruh dana yang diperoleh dari IPO atau sekitar 85% akan digunakan untuk anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex), serta investasi pengembangan usaha perseroan hingga 2025.
"Sekitar 85% (delapan puluh lima persen) akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan sampai dengan tahun 2025," tulis perseroan dalam prospektus, Rabu (1/2/2023).
Dari persentase tersebut, sekitar 55% dana capex akan digunakan untuk pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing perseroan.
Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan a.l untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak - Gunung Sinabung.
Selanjutnya sekitar 33% akan digunakan untuk pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru. Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan untuk WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang - Darajat.
Kemudian yang terakhir sekitar 12% akan digunakan untuk investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir dalam rangka mendukung production, operation & maintenance excellence.
Sementara itu, sisa dana IPO, atau sekitar 15% akan digunakan untuk pembayaran sebagian Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara Perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Facility Agent.
Sebagaimana diketahui, proses IPO PGEO sedang memasuki periode bookbuilding pada 1 sampai 9 Februari 2023. Adapun masa offering akan masuk pada 20 hingga 22 Februari 2022, sementara perkiraan tanggal pencatatan adalah pada 24 Februari 2023.
Manajemen PGEO mengatakan seluruh dana yang diperoleh dari IPO atau sekitar 85% akan digunakan untuk anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex), serta investasi pengembangan usaha perseroan hingga 2025.
"Sekitar 85% (delapan puluh lima persen) akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan sampai dengan tahun 2025," tulis perseroan dalam prospektus, Rabu (1/2/2023).
Dari persentase tersebut, sekitar 55% dana capex akan digunakan untuk pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing perseroan.
Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan a.l untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak - Gunung Sinabung.
Selanjutnya sekitar 33% akan digunakan untuk pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru. Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan untuk WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang - Darajat.
Kemudian yang terakhir sekitar 12% akan digunakan untuk investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir dalam rangka mendukung production, operation & maintenance excellence.
Sementara itu, sisa dana IPO, atau sekitar 15% akan digunakan untuk pembayaran sebagian Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara Perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Facility Agent.
Sebagaimana diketahui, proses IPO PGEO sedang memasuki periode bookbuilding pada 1 sampai 9 Februari 2023. Adapun masa offering akan masuk pada 20 hingga 22 Februari 2022, sementara perkiraan tanggal pencatatan adalah pada 24 Februari 2023.
(akr)