Sudah Uzur dan Tak Hasilkan Cuan, Garuda Bakal Jual Pesawat Airbus A330?

Jum'at, 10 Februari 2023 - 13:28 WIB
loading...
Sudah Uzur dan Tak Hasilkan Cuan, Garuda Bakal Jual Pesawat Airbus A330?
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyampaikan pesawat tipe Airbus A330 milik perseroan tak lagi menguntungkan jika digunakan sebagai pesawat penumpang. Mayoritas tipe pesawat tersebut dialihkan sebagai pesawat kargo.

"Untuk yang 330 kita banyak pakai kargo sekarang karena 330 itu sudah lunas punya kita, tapi saya pakai buat penumpang cost-nya nggak efisien lagi," ujar Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade R Susardi, Jumat (10/2/2023).

Sebagai informasi, Garuda Indonesia memiliki enam pesawat Airbus A330. Namun, pesawat tersebut diproduksi dan sudah digunakan hingga tahun 1996-1997. Artinya, pesawat Airbus itu terbilang sudah tua dan lama.

Lantaran sudah uzur dan tidak menguntungkan bagi perusahaan, Ade menilai, Airbus A330 sebaiknya dijual dan digantikan dengan pesawat baru. "Seperti 330 yang kita punya, kalau saya ditanya kalau ada yang mau beli itu dijual aja, supaya ganti yang baru," tuturnya.



Saat ini meskipun jumlah pesawat Garuda terbatas, perseroan belum berminat membeli pesawat baru. Ade menyebut beberapa alasan yang mendasari manajemen tidak berminat membeli atau memiliki armada pesawat secara mandiri

Pertama, biaya perawatan yang tinggi alias mahal. Menurut dia, semakin lama biaya perawatan pesawat semakin mahal. Hal itu yang mengharuskan manajemen mengeluarkan anggaran yang cukup besar. "Pesawat itu biaya maintenance-nya makin lama makin mahal. Jadi untuk memiliki itu, kita terus ongkosin, mahal," tukasnya.



Kedua, perubahan teknologi yang digunakan di dalam pesawat. Ade menilai penyesuaian secara cepat atas perubahan teknologi pesawat, manakala Garuda Indonesia hanya menyewa dalam jangka waktu tertentu saja.

Pasalnya, semakin baru sebuah pesawat, maka teknologi yang digunakan juga semakin baru. Hal ini diyakini berdampak efisien terhadap bisnis perusahaan. "Jadi pertimbangan teknologinya makin baru, makin efisien," pungkasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2463 seconds (0.1#10.140)